Analisa tahunan Quds Pers menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2006, Zionis Israel telah membunuh 692 orang Palestina di Ghaza dan Tepi Barat, berikut wilayah jajahan tahun 1948. Jumlah ini, merupakan tiga kali lipat daripada jumlah korban meninggal akibat serangan tentara Israel di tahun 2005.
Kebanyakan korban meninggal di Ghaza pada semester kedua tahun ini. Dengan demikian, jumlah syuhada intifadhah Palestina yang meletus sejak bulan September 2000, menjadi 4.552 orang.
Menurut hitungan tersebut, di Ghaza tercatat 556 orang syahid. Sementara di Tepi Barat, 132 orang syahid. Dan 4 orang syahid di kota Al-Quds dan wilayah jajahan Israel 1948, salah satunya meninggal di penjara Israel.
Hasil penghitungan yang dilansir dalam situs Palestina Alyaom itu mengutip perkataaan jubir Harakah Jihad Islam, bahwa militer Israel dalam tahun 2006 melakukan 85 kali operasi militer untuk menangkap para aktifis Intifadhah. Jumlah yang dihitung oleh Harakah Jihad Islam lebih banyak. Disebutkan bahwa dalam operasi-operasi militernya itu, Israel membunuh 189 orang, termasuk 134 di antaranya sengaja ditembak. Selain itu terdapat 55 orang yang meninggal karena peluru nyasar lantaran mereka berada di lokasi konflik. Dengan begitu, jumlah syuhada yang meninggal sejak awal intifadhah Al-Aqsha adalah 842 orang.
Kekejaman Zionis Israel bahkan tercatat di luar batas karena telah membunuh 114 anak-anak dalam kurun satu tahun. Mereka berusia di bawah 18 tahun. Bahkan dalam satu aksi, Israel pernah membunuh sekaligus 16 orang sipil Palestina, termasuk dua orang anak perempuan usia 12 tahun. (na-str/ikhl)