Organisasi-organisasi pro-Palestina di Eropa menyerukan semua organisasi hak asasi manusia yang peduli dengan hukum dan kemanusiaan untuk menyelamatkan satu setengah juta warga Palestina di Jalur Gaza yang masih berada di bawah blokade rezim Zionis Israel.
Juru Bicara kampanye Sameh Habib mengungkapkan, blokade Israel telah menyebabkan warga Gaza hidup dalam kesulitan dan tidak mendapat akses untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka. Untuk itu, kata Habib, semua organisasi kemanusiaan di internasional harus menggalang kekuatan dan melakukan intervensi untuk mengakhiri blokade keji yang dilakukan rezim Zionis terhadap warga Gaza yang sudah berlangsung selama tiga tahun.
Seruan gerakan pro Gaza itu bersamaan dengan kunjungan tim bantuan dari Skotlandia yang dipimpin oleh anggota parlemen Skotlandia Pauline McNeill ke Jalur Gaza hari Kamis kemarin. Menurut Juru Bicara dari Komite Pemerintah Untuk Mengakhiri Blokade Israel, Adel Zu’rub, utusan kedua dari Eropa juga akan mengunjungi Gaza bulan Mei mendatang. Tim dari kota Milan itu akan membawa bertruk-truk bantuan medis untuk rumah-rumah sakit di Gaza.
Sementara itu, pimpinan Sinn Fein-salah satu partai politik terbesar di Irlandia-Gerry Adams juga mendesak Israel agar mencabut blokadenya di Gaza. Adams bahkan menyebut Jalur Gaza ibarat sebuah "penjara di alam terbuka".
"Blokade Israel di Gaza adalah tindakan yang sangat salah. Blokade itu merupakan bentuk penolakan total Israel terhadap hak asasi rakyat Palestina. Gaza ibarat sebuah penjara di alam terbuka. Warga tidak leluasa keluar masuk Gaza," kata Adams di sela-sela kunjungan dua harinya ke Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Dalam kunjungannya, Adams bertemu dengan perdana menteri dari Hamas, Ismail Haniyah, para pejabat PBB, para pimpinan komunitas sipil dan pimpinan otoritas Palestina Mahmud Abbas. Pada kesempatan itu, Adams juga mengatakan bahwa Israel harus melakukan pembicaraan dengan Hamas untuk mencari solusi atas koflik Israel-Palestina. (ln/prtv/PIC)