Seluruh Faksi Perlawanan Palestina Serukan Jumat Ini Sebagai Hari Kemarahan

Large Palestinian flags are unfurled asEramuslim.com – Hamas, Jihad Islami dan Front Demokratik menyerukan untuk menjadikan hari Jumat (16/10) ini  sebagai “Jumat Kemarahan” untuk menegaskan kelanjutan dan dukungan Intifadah. Dalam keterangan persnya, Hamas meminta segenap elemen Palestina untuk berpartisipasi mendukung Intifadah di Tepi Barat, dengan menggelar demonstrasi dan bentrokan Jumat, yang akan digelar di segenap provinsi usai shalat Jumat.

Hamas menegaskan pentingnya mengobarkan bentrokan di segenap titik untuk membalas kejahatan Zionis-Israel, dan dukungan terhadap Al-Aqsha dan para syuhada, para tawanan dan korban luka.

Menurut Hamas, konsentrasi masa yang akan menghadapi penjajah Israel merupakan pesan bangsa Palestina yang memilih persatuan dan perlawanan. Hamas menyebutkan urgensi kesetiaan kepada darah para syuhada pemberani, terutama para pejuang yang melakukan operasi penyerangan membela wilayah Palestina, yang menyerukan persatuan mengibarkan bendera Palestina.

Eskalasi kemarahan Palestina Jumat besok merupakan bagian dari respon alami yang dilakukan warga Palestina, menghadapi kebijakan Zionis-Israel terhadap bangsa Palestina dan para pejuangnya. Disebutkan bahwa penjajah Zionis-Israel akan berusaha menghentikan semua aksi dengan semua cara.

Hamas menyampaikan apresiasi kepada rakyat Palestina yang mengobarkan perjuangan di Tepi Barat, Al-Quds dan wilayah Palestina 48, yang telah berhasil meruntuhkan teori keamanan penjajah Israel.

Sementara itu gerakan Jihad Islami menegaskan, hari kemarahan Jumat besok akan menjadi hari penegasan atas kelanjutan Intifadah Al-Quds, lewat eskalasi bentrokan antara pemuda Palestina dan pasukan penjajah Israel di segenap titik wilayah persinggungan.

Jihad Islami menyerukan untuk mengibarkan bendera Palestina di segenpa wilayah persinggungan sebagai ungkapan atas persatuan bangsa Palestina, dengan tema “Intifadah Berlanjut.”

Sedangkan Front Demokratik Untuk Pembebasan Palestina menyerukan untuk menjadikan hari Jumat (16/10) sebagai hari kemarahan rakyat di Palestina melawan teroris Zionis Israel terencana.

Front menyerukan untuk membentuk pimpinan nasional bersatu, dari segenap elemen dan kekuatan di Tepi Barat dan Gaza, yang bercirikan persatuan di Al-Quds, dan pimpinan perlawanan bersatu.

Front meminta otoritas Palestina untuk menghentikan semua bentuk kerjasama keamanan dengan Israel, dan menghapus kesepakatan ekonomi Paris, menolak pembagian Tepi Barat menjai kawasan A, B, C. Front menyebutkan, sudah tiba saatnya untuk membalas semua kejahatan teroris penjajah Israel dan gerombolan zionisnya dengan langkah nyata di lapangan. (rd/infopalestina)