Selama 60 Tahun, Israel Bersuka Cita di Atas Kesengsaraan Rakyat Palestina

Sejak Rabu (7/5) malam sampai hari ini, warga Israel di Tel Aviv dan Yerusalem bersukaria merayakan hari jadi "negara"nya yang ke-60. Perayaan berdirinya negara ilegal Israel, dijaga ketat oleh aparat keamanan negeri Zionis itu. Sementara di Jalur Ghaza, seorang ibu tujuh anak menjadi korban serangan pasukan Zionis.

Perdana Menteri Israel Ehud Olmert dalam pidatonya menyerukan warganya untuk berjuang mempertahankan "negara" Israel. "Eksistensi Israel secara nasional, keselamatan dan kesejahteraan warga negara Israel, tergantung pada kemauan kita untuk mempertahankan diri kita sendiri, " kata Olmert dalam pidatonya di pemakaman Mount Herzl, tempat dikuburnya sekitar 22.437 tentara Israel yang tewas sejak berdirinya negara Yahudi itu pada tahun 1948.

Di tempat lain, petugas medis Palestina menemukan jenazah seorang perempuan di sebuah desa di selatan Ghaza, setelah pasukan Israel menggelar operasi militernya ke desa itu.

Perempuan yang diperkirakan berusia 35 tahun itu ditemukan di rumahnya di desa Abbasan. APTN, mengutip keterangan petugas medis Palestina melaporkan, ibu Palestina itu gugur dan meninggalkan tujuh anak-anaknya.

Israel pada Rabu kemarin, mengerahkan pesawat-pesawat tempurnya ke desa Abbasan. Misil-misil Israel menghantam target-target serangannya, dan menyebabkan seorang pejuang Palestina gugur dan 14 warga Palestina lainnya luka-luka. (ln/presstv/mol)