Hamas dan 10 kelompok oposisi Palestina yang berbasis di Suriah menyatakan menolak apapun yang dilakukan Otoritas Palestina untuk melanjutkan dialog perdamaian secara langsung dengan Israel atas mediasi AS.
Kesebelas fraksi pejuang Palestina itu mendeklarasikan penolakan tersebut beberapa jam sebelum Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas bertemu dengan sejumlah pejabat AS untuk membahas rencana dialog baru antara Israel-Palestina yang terhenti sejak bulan Desember 2008.
Dalam deklarasinya, fraksi-fraksi pejuang Palestina itu menyatakan kesediaan Otoritas Palestina melakukan dialog baru dengan Israel menunjukkan bahwa Otoritas Palestina telah tunduk dan menyerah pada AS dan kaum Zionis. "Gerakan perjuangan Palestina dengan tegas menolak negosiasi langsung atau tidak langsung (dengan Israel) dan mengingatkan akan konsekuensi yang akan terjadi jika ada kebijakan yang bertujuan untuk menjual kepentingan nasional Palestina dengan harga murah," demikian deklarasi yang ditandatangani oleh pimpinan Hamas dan pimpinan 10 kelompok pejuang Palestina lainnya antara lain Jihad Islam, Front Popular Pembebasan Palestina dan Front Demokratik Kemerdekaan Palestina
Pada saat yang sama, Presiden Palestina Mahmud Abbas melakukan pertemuan dengan Asisten utusan AS untuk Timur Tengah, David Hale di Ramallah, Tepi Barat. Kedua sekutu itu membahas salinan draft tentang negosiasi baru secara langsung antara Israel-Palestina.
Otoritas Palestina menghentikan negosiasi perdamaian dengan Israel pada Desember 2008 karena Israel melancarkan agresi brutalnya ke Jalur Gaza. Setelah itu, Otoritas Palestina menyatakan tetap akan menolak desakan dunia internasional agar melanjutkan pembicaraan damai dengan Israel jika Israel tidak memenuhi syarat yang diajukan Palestina yaitu menghentikan semua pembangunan pemukiman ilegalnya di Tepi Barat, memberikan penegasan final soal perbatasan dan menetapkan jadwal kesepakatan damai. (ln/prtv)