Kalangan sayap kanan Israel menolak pembebasan Kopral Gilad Shalid yang ditukar dengan tahanan Hamas, yang menurut kaum sayap kanan, tak lain para pembunuh.
Menjelang akhir pekan kemarin, para pegiat pembebasan Kopral Gilad Shalid, merasa sangat optimis, bahwa Schalid akan dibebaskan. Para pegiat percaya Perdana Menteri Benyamin Netanahu, kabinet, dan sebagian besar publik akan mendukung pembebasan Kopral Gilad Shalid melalui pertukaran tawanan.
Tetapi, sikap optimis para pegiat yang mengkampanyekan pembebasan Shalid itu, dinilai terlalu optimis. Karena forum ‘Tujuh’, yaitu anggota kabinet yang senior, sikap masih terbelah, dan mereka tetap menolak pembebasan Shalid dengan pertukaran tawanan.
Tiga orang menteri mendukung rencana kesepakatan pertukaran tawanan, seperti Menteri Pertahanan Ehud Bara, Dan Meridor, dan Eli Yishai), sedangkan tiga anggota kabinet lainnya, Moshe Ya’alon, Benny Begin, dan Menlu Avigdor Lieberman, menolak pertukaran tawanan.Sedang Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel, Letjen Gabi Ashkenazi, mendukung pertukaran tawanan. Namun, Kepala Mossadl, Meir Dagan menolak rencana pertukaran tawanan. Kepala Shin Bet (Intelijen Dalam Negeri) Yuval Diskin, menolak rencana pertukaran tawanan itu.
Para tokoh sayap kanan di kabinet menolak pertukaran tawanan dengan pembebasan Kopral Shalid. Mereka menolak Schalid ditukar dengan para pembunuh. Maka, dikabinet Israel, nampaknhya sulit dicapai kesepakatan bagi pembebasan dan pertutakaran tawanan. Namun, kunjungan Kepala Intelijen Mesir, Letjen Omar Sulaiman yang melakukan kunjungan ke Yerusalem, membuat situasi berubah, dan para aktivis yakin Gilad Shalid akan dibebaskan.
Netanyahu telah melakukan pertemuan dengan orang tua Ghilad Shalid, Senin pagi, di kantor perdana menteri, sebelum dimulainya rapat kabinet. Ini merupakan tanda-tanda bahwa Gilad Shalid akan segera dibebaskan. Israel akan lebih fokus terhadap ancaman Iran, dan dibandingkan dengan ancaman Hamas. (m/’hrtz)