Eramuslim – Bukannya menentang keputusan kontroversial Donald Trump, negara-negara Arab dilaporkan justru menekan Yordania untuk menerima pengakuan Al Quds sebagai ibu kota Zionis Israel, termasuk menerima sebuah versi negara Palestina yang sangat dilucuti, dilansir Al Jazeera dari seorang analis dan politis Yordania, Selasa (12/12).
Anggota Parlemen Wafa Bani Mustafa mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dua antagonis utama adalah Uni Emirat Arab dan Arab Saudi, di mana Putra Mahkota Mohammed bin Salman telah mengambil peran yang dominan.
Yordania dimana negara penjaga situs suci umat Islam di Al Quds berpihak kepada Palestina dan menolak keputusan Presiden AS Donald Trump pekan lalu untuk memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv dan mengakui Kota Suci Ketiga umat Islam sebagai ibu kota Zionis-Israel.
“Bin Salman dan Uni Emirat Arab berusaha untuk mencekik ekonomi Yordania sampai menyetujui persyaratan mereka, tunduk pada kepemimpinan mereka di wilayah tersebut, dan menyetujui apa yang disebut ‘kesepakatan akhir’ Trump,” kata Bani Mustafa, merujuk pada rencana baru Presiden AS yang belum jelas untuk mewujudkan perdamaian antara Israel dan Palestina.