Sore hari Rabu (21/6), pesawat tempur Zionis Israel kembali membantai rakyat sipil Palestina. Sebuah misil dimuntahkan dan mengenai rumah penduduk bernama Abdul Qadir Ahmad Al-Barabawi, di kampung Sathr Barat, Khan Yunis, Ghaza. Pembantaian itu menewaskan dua orang, termasuk seorang wanita, dan melukai sedikitnya 13 orang termasuk anak-anak.
Sejumlah saksi mata menyebutkan, sejumlah pewasat tempur Israel memang menembakkan misilnya ke arah sebuah mobil jenis Magnum yang tengah melintas di jalan Shalahuddin. Tapi misil tersebut ternyata salah sasaran hingga mengenai rumah warga Palestina Abdul Qadir Ahmad yang tengah makan sore bersama seluruh anggota keluarganya, termasuk seorang bayi berusia satu setengah tahun.
Seperti dilansir situs Filisthin Al-Yaum, milik organisasi Al-Jihad Al-Islami, sasaran yang dikehendaki penjajah Zionis Israel sebenarnya adalah Muhammad Sanwar, salah satu pimpinan Batalyon Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas di selatan Ghaza. Al-Qassampun segera mengeluarkan ancamannya untuk membalas kekejian Israel sore itu. Al-Qassam memandang apa yang dilakukan Israel sebagai bagian dari rantai kebiadaban dan perang yang dilakukan terhadap hak bangsa Palestina.
Sementara itu, Human Right Watch, menuding Israel dengan sengaja lepas tangan dari tindak kejahatan menyerang lokasi keramaian yang dilakukan tentaranya di pantai Ghaza beberapa waktu sebelumnya, hingga menewaskan 7 orang Palestina. “Pasukan Israel menolak semua bukti yang dikumpulkan, dan menyatakan ragu atas kebenaran yang dihimpun oleh Human Right Watch,’ terang HRW dalam statemennya.
Padahal, HRW telah menghimpun fakta dari para korban yang tewas berikut data dari rumah sakit yang menangani mereka, termasuk korban yang luka. Tapi tanpa alasan yang jelas, Israel menolak begitu saja semua catatan fakta tersebut. (na-str/ikhl)