Saat Orang Palestina di Israel Bersatu Menentang Penjajahan Zionis

Kekerasan pemukim

Polisi Israel mengatakan tersangka pembunuhan Hassouna telah ditangkap, Menteri Keamanan Publik Israel Amir Ohana menyerukan pembebasan pelaku.

“Penangkapan penembak di Lod dan teman-temannya, yang tampaknya bertindak untuk membela diri, sangat mengerikan,” kata Ohana. “Warga negara yang taat hukum yang membawa senjata adalah penambah kekuatan bagi pihak berwenang untuk segera menetralisasi ancaman dan bahaya.”

Fadi Abu Kishek, tetangga Hassouna di Lydd, mengatakan kepada Al Jazeera, pemukim datang dari luar kota dan “membakar mobil orang Palestina, menyerang masjid, merusak kuburan kami, dan berbaris di daerah tempat tinggal orang Palestina”.

Menurut Abu Kishek, massa terdiri dari kelompok fasis sayap kanan seperti Lehava, Hilltop Youth, dan juga penduduk Israel dari kota lain.

“Para pemukim menghasut dan menyerang, warga Palestina menanggapi dengan melindungi diri mereka, polisi datang ke TKP dan mulai melempar bom suara dan menangkap orang Palestina. Ini realitas yang sedang kami hadapi,” jelasnya.

Kota-kota lain telah menyaksikan serangan gerombolan pemukim Yahudi, beberapa di antaranya berbaris di jalan-jalan di bawah perlindungan polisi Israel, meneriakkan “Matilah orang Arab”.

Di Bat Yam, sebuah kota di Israel tengah, massa secara brutal membunuh seorang pria Palestina dalam sebuah adegan yang disiarkan di televisi nasional Israel, sementara video dan gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan rumah dan keluarga Palestina yang dirusak dan diserang di depan anak-anak mereka di Haifa dan Akka (Acre).

Dua anak Palestina juga menderita luka bakar parah saat bom molotov dilemparkan ke rumah keluarga mereka di lingkungan Ajami di Yafa.

Pusat hukum untuk warga Palestina di Israel, Adalah, melaporkan kaum Yahudi sayap kanan Israel telah menggunakan media sosial untuk mengatur serangan mereka dalam beberapa hari terakhir, dan mereka saling mengirim pesan yang mengatakan mereka ingin membunuh orang Palestina.

Komisaris Tinggi PBB bidang HAM, Michelle Bachelet, menyatakan kekhawatirannya atas pecahnya kekerasan di Israel.

“Saya sangat prihatin dengan laporan bahwa polisi Israel gagal melakukan intervensi di mana warga Palestina di Israel diserang dengan kejam, dan media sosial digunakan oleh kelompok sayap kanan untuk mengumpulkan orang-orang untuk membawa ‘senjata, pisau, pentungan, bogem’ untuk digunakan melawan warga Palestina di Israel,” jelasnya.

Sementara itu, setidaknya 800 warga Palestina di Israel – termasuk puluhan anak di bawah umur – ditangkap dalam sepekan, menurut pengacara Janan Abdo.

“Banyak di antara tahanan membutuhkan perawatan medis, dan ada banyak yang mengalami cedera kepala,” jelas Abdo dalam sebuah pernyataan.

Pada Senin, polisi Israel mengumumkan telah menangkap 1.000 warga – 850 di antaranya warga Palestina. Sementara 150 adalah Yahudi Israel sayap kiri.

Tidak ada pemukim Yahudi atau Israel dari massa sayap kanan ditangkap, tetapi 116 warga Palestina di Israel didakwa.