Israel melakukan serangan udara terhadap sasaran di Jalur Gaza Jumat malam (30/7) setelah roket ditembakkan dari wilayah Palestina meledak di kota Ashkelon, kata saksi mata lokal.
Warga Palestina melaporkan beberapa ledakan terjadi di Gaza City dan pesawat tempur Israel bisa didengar terbang di atas wilayah tersebut.Tidak ada laporan tentang cedera warga Palestina akibat serangan itu.
Saksi mata mengatakan mereka mendengar tiga ledakan berturut-turut terdengar pada hari Jumat malam di Kota Gaza barat.
Setidaknya sembilan polisi Palestina mengalami luka-luka di markas pelatihan polisi Hamas di Jalur Gaza barat dan segera dipindahkan ke rumah sakit utama kota itu, kata petugas medis.
Sumber keamanan Hamas mengatakan bahwa pesawat-pesawat Israel melakukan dua serangan udara lainnya di Jalur Gaza timur dan selatan di mana tidak ada yang terluka, menurut laporan AFP.
Militer Israel mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa serangan itu sebagai balasan atas serangan roket pada hari sebelumnya.
Sebelumnya pada Jumat pagi, pejuang Palestina di Gaza menembakkan roket ke Ashkelon di pantai Mediterania Israel, menghancurkan jendela sebuah blok apartemen dan merusak mobil yang diparkir di daerah perumahan kota.
Seorang juru bicara polisi mengatakan roket yang ditembakkan adalah jenis roket 122 mm Grad buatan Cina, dengan muatan yang lebih berat dan rentang yang lebih besar dengan bahan dari minyak mentah, buatan sendiri pejuang Palestina Gaza telah pernah diluncurkan selama tiga minggu selama serangan militer Israel ke Gaza 18 bulan yang alu.
"Seperti yang Anda lihat, ratusan orang tinggal di sini. Ini hanya keberuntungan bahwa tidak ada yang tewas," kata Wali Kota Ashkelon Benny Vaknin.
Israel menganggap tembakan roket di Ashkelon sangat serius," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
Departemen Luar Negeri mengatakan, Israel memiliki hak untuk merespon pada waktu dan dengan cara yang dianggap benar. Israel juga akan mengajukan protes kepada PBB untuk serangan yang menargetkan warga sipil yang melanggar hukum internasional, katanya.
PBB mengutuk serangan itu, mengatakan bahwa tembakan sembarangan roket terhadap warga sipil benar-benar tidak dapat diterima dan merupakan serangan teroris.
"Kami menyerukan kepada pemerintah-de facto di Gaza untuk memastikan bahwa tindakan semacam ini tidak terjadi," kata juru bicara utusan perdamaian Timur Tengah Robert Serry.
"Tindakan kekerasan tidak harus diperbolehkan untuk merusak kemajuan dalam perundingan yang sedang berlangsung antara Israel dan Palestina," katanya.
Hamas tidak boleh membiarkan kekerasan untuk merusak kemajuan dalam pembicaraan antara Israel dan Palestina, katanya.
Belum ada kelompok pejuang Palestina di Gaza yang mengaku bertanggung jawab atas serangan hari Jumat kemarin.
Sesuatu yang tidak adil, jika pejuang Palestina menembakkan roket yang bisa dihitung jari menyebabkan warga sipil Israel tewas ataupun terluka, PBB langsung mengeluarkan kecaman dan kutukan dan menganggap serangan seperti itu adalah serangan teroris.
Namun, jika militer Israel menembakkan roket-roket mereka yang menewaskan banyak warga sipil Palestina, PBB dan negara-negara barat seperti diam seribu bahasa dan serangan brutal Israel tersebut bisa dibilang tidak pernah dicap sebagai serangan teroris.(fq/aby/prtv)