Eramuslim – Ribuan pemukim ilegal Zionis-Israel menyerbu halaman Masjid Al-Aqsa pada Hari Raya Idul Adha, Ahad (11/08/2019). Gerombolan pengikut Yahudi itu memecah kebahagiaan warga Muslim setelah tentara Zionis-Israel menyerang warga Palestina dan jamaah di kompleks masjid.
Surat kabar Zionis-Israel berbahas ibrani “Maariv”, seperti dilansir dari Arabi21, polisi Israel mengizinkan 1.729 orang Yahudi untuk menyerbu Masjid Al-Aqsa. Mereka ingin menggelar upacara peringatan penghancuran kuil Solomon. Maariv mengatakan bahwa jumlah pemukim menyerbu Al-Aqsa tahun ini meningkat 17 persen dibandingkan tahun lalu pada kesempatan yang sama.
Hubungan masyarakat resmi dan informasi Departemen Wakaf Islam di Yerusalem dalam sebuah pernyataan singkat mengatakan bahwa penyerbuan para pemukim Yahudi ke Al-Aqsha dilindungi oleh pasukan keamanan pendudukan. Massa merangsek ke masjid dalam dua tahap selepas salat Dzuhur.
Polisi membolehkan ribuan pemukim Yahudi itu masuk ke Al-Aqsha selepas salat Dzuhur. Sebelumnya, polisi menyerang aksi protes Jemaah di Al-Aqsha yang menolak masuknya para pemukim Yahudi. Polisi melarang para pemukim Yahudi masuk Al-Aqsha pada pagi hari karena saat itu dipenuhi Jemaah Salat Ied.
Jemaah Al-Aqsha yang masih berjaga menghadang masuknya pamukim Yahudi itu. Akibatnya, bentrokan pun meletus. Polisi Israel mengevakuasi pemukim dan menyerang Jemaah Al-Aqsha. Dilaporkan 61 warga muslim terluka, 16 di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit.
Sebelumnya, para aktivis memperingatkan rencana penyerbuan Al-Aqsha. Mereka menyeru penundaan pemotongan hewan kurban di hari berikutnya untuk berjaga di masjid suci umat Islam itu. (Ki)