Anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu. Begitulah mungkin gambaran yang pas untuk para tentara Israel.
Walaupun seluruh dunia mengecam mereka karena kebiadabannya—yang masih belum lenyap dalam ingatan adalah tragedi Gaza pada Desember-Januari kemarin—ternyata profesi sebagai tentara Israel sekarang ini banyak diminati oleh generasi muda Israel. International Delta Force, lebih sering disingkat IDF atau kesatuan tentara Israel, kemarin (29/07) mengumumkan bahwa generasi muda Israel sangat antusias untuk bergabung menjadi tentara militer.
Bahkan tahun ini peningkatannya luar biasa. Sempat surut peminat setelah invasi Israel ke Gaza, profesi tentara IDF meningkat sampai 25% dari generasi mudanya saja. Menurut IDF, dari 71,5% pemuda Israel, 67,6% di antaranya siap bergabung dengan militer. Divisi Sumber Daya Manusia IDF menyatakan bahwa peningkatan ini hasil dari Operasi Cast Lead di Gaza tersebut.
“Kaum muda telah melihat pasukan perang secara langsung, infantri, pasukan bersenjata, mesin, dan artileri, dalam aksi perang sesungguhnya dalam operasi Gaza.” Begitu menurut IDF. “Inilah yang menyebabkan mereka tertarik bergabung.”
Jumlah paling menarik adalah korps pasukan bersenjata. Dari 0,4 rekruitmen tahun lalu, meningkat menjadi 0,9. Ini karena pasukan bersenjata, sesuai dengan namanya, dibekali dengan senapan secara langsung. Sedangkan pasukan Artileri yang sepi peminat pun bertambah. Tahun lalu, mereka hanya merekrut 0,6 rekruitmen untuk setiap daerah, dan sekarang menjadi 1.
Training untuk para pemula ini sudah dilaksanakan pada Operasi Gaza kemarin. IDF menentor para tentara rookie itu hanya berjarak 500 meter dari rumah salah seorang ketua senior Hamas yaitu Mahmoud A-Zahar. Pasukan ini menembak 40 orang Palestina dalam operasi “latihan” pertamanya. (sa/jrslmpst)