Ribuan warga Palestina menggelar aksi damai di Jalur Ghaza dan Tepi Barat, Rabu (26/3). Mereka menyerukan rekonsiliasi nasional dan meminta Hamas dan Fatah, dua kekuatan besar di Palestina untuk kembali bersatu.
Ikut serta dalam aksi damai tersebut sejumlah organisasi kemasyarakat, para tokoh masyarakat dan para pimpinan kelompok masyarakat di Tepi Barat dan Jalur Ghaza. Mereka mengibarkan bendera Palestina dan meneriakan seruan agar bangsa Palestina bersatu.
Menurut kordinator aksi, ada tiga tujuan aksi damai hari itu. Pertama, untuk menunjukkan bahwa rakyat Palestina mampu melakukan perubahan di tengah pertikaian politik di dalam negeri. Kedua, untuk menyampaikan pesan pada semua faksi politik di Palestina bahwa rakyat menginginkan rekonsiliasi. Ketiga, mendesak negara-negara Arab yang akan bertemu dalam konferensi tingkat tinggi Liga Arab di Damaskus agar memasukkan persoalan Palestina ke dalam agenda pembicaraan mereka.
Sementara itu, Presiden Palestina Mahmud Abbas menyatakan bersedia melakukan pembicaraan langsung dengan Hamas, sesuai dengan hasil kesepakatan dalam mediasi yang dilakukan negara Yaman beberapa waktu lalu. Menurut seorang sumber yang tidak mau disebut namanya, Abbas memutuskan hal tersebut setelah melakukan pertemuan dengan para pemimpin senior Fatah.
Juru bicara Fatah di Dewan Legislatif Palestina (PLC) Azzam al-Ahmad disebutkan juga hadir dalam pertemuan hari Rabu kemarin. Al-Ahmad adalah wakil dari Fatah dalam penandatanganan kesepakatan dengan Hamas yang diwakili Moussa Abu Marzouk, di Sanaa, Yaman, hari Minggu lalu.
Sebelumnya sempat tersebar berita bahwa sejumlah anggota Fatah, tidak setuju dengan penandatanganan kesepakatan Yaman. Sejumlah pejabat tinggi Fatah seperti penasehat Abbas, Nimir Hammad dan mantan perdana menteri Ahmad Qurei, menuding al-Ahmad telah melakukan penandatangan secara sepihak tanpa mengkonsultasikan terlebih dulu isi kesepakatan dengan pimpinan Fatah di Ramallah. (ln/presstv)