Tokoh kharismatik Palestina yang juga ketua organisasi al-Aqsha untuk melestarikan tempat-tempat suci Islami Syaikh Raid Shalah menyerukan ulama dan penguasa Muslim di seluruh penjuru dunia untuk ikut ambil bagian dalam upaya pembelaan dan pelestarian Masjid al-Aqsha yang kini berada dalam ancaman Yahudisasi oleh pihak Israel.
Selain itu, Shalah juga menganjurkan para ulama Muslim untuk merilis fatwa syariat yang menyerukan umat Muslim untuk menunaikan kewajiban mereka di hadapan kota Yerusalem Timur yang dinyatakannya jatuh ke tangan Israel pada tanggal 7/6/2009.
Seruan tersebut disampaikan Shalah dalam sebuah seminar internasional bertema "al-Quds, antara Harapan dan Pesakitan" yang digelar pada hari Ahad (24/5) kemarin oleh Islamonline di Doha.
Ditambahkan Shalah, upaya Yahudisasi kota Yerusalem oleh pihak Israel kian mendapatkan legitimasi dan sahamnya di masa kepemimpinan Perdana Menteri Israel yang baru, Benyamin Netanyahu.
"Bahkan, Netanyahulah yang akan berupaya mewujudkan impian terbangunnya kenizah ketiga yang dijanjikan," kata Shalah.
Diceritakan oleh Shalah, pada masa kepemimpinan Netanyahu di era 90-an, impian itu belum bisa diwujudkan, dan diera kepemimpinannya yang sekarang itulah Netanyahu akan kembali berupaya mewujudkan impian zionis itu.
"Pada tahun 1996 silam, saat Presiden Mesir Husni Mobarak mengunjungi Netanyahu, ia melihat peta rencana pembangunan kuil ketiga yang dijanjikan. Dan Netanyahu tak menampik itu semua," kata Shalah. (L2/iol)