Eramuslim.com – Seorang Rabbi Yahudi mendesak pasukan Zionis Israel agar segera menghabisi orang-orang Palestina yang terluka karena melakukan serangan perlawanan, dan menghentikan pemberian perawatan medis atau pertolongan pertama.
Dilansir dari middleeastmonitor.com, Rabbi Yahudi Baruch Marzel dari sayap kanan yang tinggal di permukiman ilegal di wilayah Hebron mengklaim, bahwa teroris Elor Azariya tidak terbunuh dan tentara tidak menyelesaikan tugasnya hingga memastikan dia tewas.
Marzel juga mengatakan kepada Channel 7 Israel, teroris dievakuasi oleh Magen David Adom (MDA/medis darurat Israel) ke rumah sakit milik Israel, dan menerima perawatan yang menghabiskan ratusan ribu shekel. Sekarang adalah waktunya bagi pemerintah Israel untuk berhenti mengobati para teroris, karena seorang teroris harus mati begitu melakukan ancaman kepada orang Yahudi sedikit apa pun.
Realita di Lapangan
Namun, realita yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa orang-orang Israel telah menargetkan warga Palestina yang tidak bersenjata secara terus-menerus. Seperti insiden yang paling baru terjadi adalah penembakan seorang anggota Brigade Givati kepada pemuda Palestina hingga meninggal dunia di daerah Halmish, Ramallah wilayah Tepi Barat.
Sedangkan, untuk kasus Elor Azariya terjadi pada tanggal 24 Maret 2016, ketika dirinya menembak Abdul Fattah Al-Sharif di jalanan Hebron yang padat. Setelah melakukan penembakan Azaria berkata, bahwa dia pantas untuk mati. (kl/palestineupdate).
