Seorang pendeta Yahudi terkemuka Israel, Rabbi Avraham Sharman mengatakan jika para pendatang baru ke Israel bukanlah orang Yahudi sejati, melainkan orang-orang kafir dan pagan. Para pendatang baru itu, kata Sharman, datang ke Israel dan mendalami agama Yahudi demi kepentingan pribadi mereka.
Sharman juga mengatakan, para rabbi Yahudi yang terlibat aktif dalam politik yahudiasi kota Yerusalem dan kota-kota Israel lainnya adalah para pemuka agama yang memiliki pandangan pendek, dan salah memahami dan mengamalkan syariat agama Yahudi.
"Mereka bukan ahli agama Yahudi sejati, mereka justru salah memahami syariat dan ajaran agama Yahudi," kata Sharman sebagaimana dikutip surat kabar Haaretz (20/6).
Sharman dikenal sebagai sosok rabbi Yahudi terkemuka yang vokal menolak politis yahudisasi kota-kota Israel-Pelestina. Beberapa rencana yahudiasi tersebut banyak gagal diputuskan karena reaksi Sharman.
Dalam sebuah pertemuan antara pemuka agama Yahudi di kota Yerusalem baru-baru ini, Sharman menjelaskan jika saat ini hidup sekitar 320 ribu penduduk Israel yang bukan Yahudi, dan jumlah sebanyak itu tidak boleh diyahudikan.
"Politik yahudisasi Israel bertentangan dengan asas agama (ushul ad-din) Yahudi," kata Sharman. (L2/hrt)