Memasuki bulan Ramadhan, Muslim Palestina mulai membaca do’a qunut bersama dalam salat. Mereka meminta kepada Allah swt agar mencabut penderitaan yang selama ini mereka rasakan.
Termasuk do’a untuk meminta persatuan Muslim Palestina, meniadakan konflik sesama saudara di Palestina, juga do’a untuk menimpakan kehancuran bagi penajajah Zionis Israel.
Dalam pembicaraan dengan Aljazeera, Syaikh Abdurrahmn Aker, Imam Masjid Imam Ali di Nablus mengatakan, “Do’a disunnahkan khususnya di bulan Ramadhan. Kami dan warga masyarakat di sini tidak mempunyai daya dan kekuatan apa-apa kecuali melalui do’a kepada Allah swt, agar rakyat Palestina ini bersatu. ”
Menurutnya do’a yang diucapkan itu dilakukan dengan perasaan penuh khusyu dan getaran hati dari seluruh jamaah salat serta bisa membersihkan hati dan pikiran. “Dua kelompok yang bertikai, baik dari Hamas dan Fatah ada di dalam masjid dan ikut dalam salat. Kita semuanya adalah umat Muslim. Jika kita berbeda secara pilihan plitik, kita harus tetap bersatu dalam urusan agama. ”
Syaikh Aker menambahkan bahwa para imam masjid dan para da’i seharusnya bisa menghimpun kewajiban agama dan negara untuk bisa mempersatukan orang-orang yag berselisih itu. “Jangan terpancing oleh fitnah tapi harus tetap bisa berdakwah dan menyerukan perdamaian antara dua belah pihak, ” ujarnya.
Sementara itu, Imam Masjid Ar Raudha, juga di Nablus, Syaikh Husam mengatakan bahwa seruan yang dikumandangkan para imam di hari-hari Ramadhan ini adalah seruan persatuan dan kesatuan Palestina. Bagi Syaikh Husam, Muslim Palestina harus bisa menerapkan firman Allah swt, “Dan berpegang teguhlah kalian kepada tali Allah semuanya dan jangan berpecah belah…”
Ia mengatakan, “Islam menyerukan prinsip persatuan sesama Muslim. Karena itulah pesan yang disampaikan para imam juga mengajak pada persatuan sesama kaum Muslimin seluruhnya. (na-str/aljzr)