Warga Palestina yang ditahan di penjara Israel Ketziot, kembali melakukan aksi mogok makan sebagai bentuk perlawanan mereka atas perlakukan kejam para sipir penjara setelah terjadi kerusuhan di penjara tersebut. Dalam kerusuhan itu, satu orang tahanan dilaporkan tewas.
"Mereka melakukan aksi mogok makan satu hari sebagai bentu k protes atas apa yang terjadi di Ketziot, " kata seorang anggota legislatif Palestina, Issa Qaraqi.
Organisasi yang mewakili warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, Prisoners Club mengungkapkan, ada sekitar 11. 000 tahanan asal Palestina yang ikut dalam aksi mogok makan itu.
Juru bicara lembaga pemasyarakatan Israel Yarona Zamir membenarkan adanya aksi mogok makan tersebut. "Sejumlah tahanan menolak makan pagi mereka, " ujarnya. Namun ia membantah bahwa mogok makan itu dilakukan secara meluas.
Kerusuhan di penjara Ketziot terjadi pada Senin (22/10). Bentrokan terjadi antara para tahanan dengan para sipir penjara yang menggunakan gas air mata, peluru karet dan tongkat pemukul untuk meredakan kerusuhan itu. Akibat bentrokan, seorang tahanan asal Palestina bernama Muhammad Al-Ashqar, 26, anggota Jihad Islam, tewas akibat luka-luka yang dialaminya.
Para pejabat, baik dari pihak Israel maupun dari pihak Palestina mengatakan, bentrokan terjadi ketika para sipir penjara mulai melakukan penggeledahan ke sel-sel tempat 1. 000 warga Palestina ditahan. Para tahanan melempari sipir-sipir penjara itu dengan berbagai benda.
Di penjara Ketziot yang terletak di gurun pasir Negev, terdapat 2. 000 warga Palestina yang ditahan Israel. Dari jumlah itu, 700 tahanan ditahan tanpa tuduhan yang jelas. (ln/al-arby)