Pekerjaan telah di mulai untuk menggali jasad pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Yasser Arafat untuk penyelidikan pembunuhan delapan tahun setelah kematiannya.
Menurut sumber Palestina, proses penggalian, pada hari Selasa kemarin (13/11) dimulai dengan penghancuran kaca makam dan nisan marmer, tindakan ini bisa sampai 15 hari karena pekerjaan rumit yang perlu dilakukan dengan tangan.
“Ini dimulai dengan penghapusan batu dan beton serta memotong besi sampai mencapai tanah yang menutupi jasad, yang tidak akan dihapus sampai kedatangan jaksa Perancis, Swiss dan ahli peneliti Rusia,” kata sumber itu .
Peneliti Perancis dan pakar Swiss akan tiba di Tepi Barat pada 26 November untuk mengambil sampel dari jasad Arafat. Rusia juga akan membantu penyelidikan.
Penggalian tersebut muncul setelah pemerintah Perancis membuka penyelidikan pembunuhan dalam kematian Arafat tahun ini setelah para ilmuwan Swiss menemukan jejak polonium, zat radioaktif, pada beberapa barang-barang miliknya. Polonium adalah zat yang sangat beracun jarang ditemukan di luar kalangan militer dan ilmiah.
Penyelidikan diluncurkan setelah janda Arafat, Suha Arafat, mengajukan keluhan hukum formal atas kematian suaminya.
Arafat meninggal pada usia 75 di sebuah rumah sakit militer di Paris setelah ia menderita pendarahan otak dan koma. Pada saat itu, pihak berwenang Perancis menolak untuk mengungkapkan penyebab pasti kematiannya atas dasar undang-undang privasi, memicu rumor bahwa agen mata-mata Israel Mossad, telah meracuninya.(fq/prtv)