Eramuslim – Mencaplok seluruh wilayah Palestina dan mendirikan wilayah Palestina baru adalah ide baru yang disepakati oleh PM Benjamin Netanyahu dan presiden terpilih Donald Trump sebelum tanggal pemilihan Presiden AS pada 8 November lalu.
Pernyataan ini dikatakan Profesor kenamaan Yahudi, Aryeh Eldad, menjelang dilantiknya Presiden AS terpilih Donald Trump pada 20 Januari 2017 mendatang, dan nasib negara Palestina dalam sebuah artikel terbitan surat kabar berbahasa Ibrani “Maariv”.
Prof Aryeh Eldad menjelaskan bahwa Netanyahu akan menghapuskan lembaga PBB UNRWA (badan pembangunan bantuan dan manusia khusus untuk warga Palestina) untuk mengatasi masalah pengungsian, dan ini semua telah dibicarakan dalam pertemuan pertama Trump-Netanyahu di Amerika pada 25 September lalu.
Menurut Prof Aryeh Eldad terpilihnya Trump sebagai Presiden AS menjadi kesempata bersejarah bagi Netanyahu untuk merubah kedudukan Zionis Israel baik secara regional maupun internasional, dan menyebutnya sebagai revolusi 2 negara sahabat dan mengakhiri penjajahan.
“Ya Trump tidak akan menerima hadiah Nobel Perdamaian sejak awal menjabat Presiden AS, akan tetapi perubahan nyata akan terjadi seribu kali lebih dari apa yang dilakuakn Obama,” tutup Prof Aryeh Eldad (Arabi21/Ram)