Presiden Palestina Mahmud Abbas menyerukan dialog yang melibatkan semua faksi di Palestina untuk mengakhiri perpecahan yang terjadi antara pejuang Palestina dan pihak pemerintahan otoritas Palestina.
Abbas menyatakan ingin memulihkan kembali pemerintahan bersatu di Palestina seperti yang disepakati dalam pertemuan antara gerakan Fatah dan Hamas di Yaman bulan Maret lalu.
"Saya mengundang diselenggarakannya dialog nasional yang komprehensif untuk mengimplementasikan inisiatif Yaman, " kata Abbas dalam pidatonya yang disiarkan televisi Rabu (4/6).
Dalam pertemuan Yaman, Fatah yang diwakili Azzam Al-Ahmed dan Hamas yang diwakili oleh Mussa Abu Marzuk menandatangani kesepakatan untuk memulihkan kembali persatuan Palestina, baik dalam hal wilayah, rakyat dan otoritas pemerintahannya.
Ketegangan hubungan antara Fatah dan Hamas yang berujung pada perpecahan wilayah Palestina, dimulai sejak Hamas memenangkan pemilu pada tahun 2006 dan memegang tampuk pemerintahan di Palestina. Negara-negara Barat yang tidak senang dengan kemenangan Hamas, menghentikan bantuan dan melakukan boikot terhadap pemerintahan Palestina, yang memicu pada berbagai bentrokan fisik antara kelompok pendukung Fatah dan pendukung Hamas.
Ketegangan memuncak ketika Mahmud Abbas, secara sepihak memecat Ismail Haniyah dari jabatan perdana menteri. Hingga Hamas mengambil alih Jalur Ghaza dan menjalankan kontrol pemerintahan di wilayah tersebut.
Abbas Kecam Obama
Selain mengajak dialog seluruh faksi di Palestina, Presiden Abbas yang selama ini mendapat dukungan AS mengecam kandidat presiden AS Barack Obama yang mengatakan bahwa Yerusalem adalah ibukota Israel dan tidak bisa dibagi dengan pihak lain. Obama, dalam pidatonya juga menegaskan kembali dukungannya terhadap "negara" Israel dan tidak akan berkompromi menyangkut keamanan Israel.
Abbas menyebut pernyataan Obama "nonsense" dan menegaskan bahwa Al-Quds atau Yerusalem adalah hak bangsa Palestina dan akan menjadi ibukota negara Palestina. "Tidak ada negara Palestina tanpa al-Quds sebagai ibukotanya, " tandas Abbas. (ln/iol)