Secara mengejutkan, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menganggap apa yang dilakukan Mesir dengan membangun dan menanam tembok logam atas dan bawah tanah sepanjang perbatasan Rafah-Gaza merupakan hak sah Mesir sebagai sebuah negara.
Abbas mengatakan hal tersebut dalam jumpa pers di sela-sela kunjungannya ke Kuwait selama dua hari (5-6/1). Abbas justru mengkritik penggalian terowongan bawah tanah yang menghubungkan wilayah perbatasan Gaza-Mesir yang terus dilakukan oleh warga Gaza.
"Pembangunan dan penanaman tembok logam yang dilakukan oleh Mesir di sepanjang wilayah perbatasannya dengan Jalur Gaza adalah hak sah nya. Mesir memiliki otoritas penuh untuk melakukan apa saja di atas tanah airnya," kata Abbas sebagaimana dilansir kantor berita Kuwait Kona (6/1).
Terkait blokade Jalur Gaza dari berbagai arah yang dilakukan oleh Israel, Abbas mengatakannya sebagai tindakan yang salah. Meski demikian, kata Abbas, prosesi penyelesaian masalah ini harus dilacak dari akar permasalahannya.
"Masyarakat di Gaza hidup dalam kondisi terpenjara dan tidak layak," kata Abbas.
Jalur Gaza secara berturut-turut mengalami blokade hingga serangan militer dari pihak Israel semenjak faksi Hamas menguasai wilayah itu di pertengahan tahun 2006 silam.
Hamas dan Fatah, faksi yang dikepalai oleh Abbas, hingga saat ini masih berseteru dan belum "akur" untuk dapat duduk bersama menyelesaikan masalah dalam negeri mereka. (ags/kona)