Presiden Palestina Mahmud Abbas menuding Israel sudah melakukan apa yang disebut sebagai ‘terorisme oleh negara’, menyusul rangkaian serangan membabi buta yang dilakukan Israel ke Jalur Ghaza sejak hari Minggu (10/6) sampai hari Selasa kemarin, yang menyebabkan puluhan warga sipil Palestina menjadi korban.
"Apa yang sedang dilakukan oleh Israel disebut terorisme oleh negara. Aksi terorisme semacam ini tidak akan menggoyahkan kita," kata Abbas.
Sementara itu kabinet Hamas mengutuk serangan Israel dan menyebutnya sebagai ‘pembantaian yang paling buruk.’ Sayap militer Hamas bersumpah untuk melakukan balas dendam dengan menembakkan roket-roket mereka ke wilayah Israel.
Juru bicara rumah sakit al-Shifa, Dr. Jumaa al-Saqqa pada situs Aljazeera mengatakan, selain korban tewas, beberapa warga Palestina terluka dalam serangan Israel ke jalan Salahudin, sebuah jalan utama di kota pantai di Jalur Ghaza.
Sumber-sumber di rumah sakit di Ghaza mengungkapkan, jumlah korban meninggal akibat serangan Israel sepanjang hari Selasa (13/6) kemungkinan akan bertambah, karena banyak korban luka dalam kondisi kritis.
Israel Tolak Bertanggung Jawab
Disisi lain, pemerintah Israel menolak tuduhan bahwa pihaknya bertanggung jawab atas tewasnya delapan warga sipil Palestina akibat serangan Israel ke daerah pantai di utara Ghaza, hari Jumat pekan kemarin.
Menteri Pertahanan Israel Amir Peretz mengatakan, pemerintahnya punya cukup bukti untuk menolak bahwa Israel bertanggung jawab atas insiden yang menewaskan satu keluarga Palestina yang sedang piknik di pinggir pantai itu.
"Yang mengatakan bahwa insiden itu adalah akibat perbuatan Israel, tidak benar sama sekali." kata Peretz berdalih.
Alih-alih mengakui perbuatannya, Israel malah menuduh balik bahwa insiden tersebut adalah perbuatan kelompok pejuang Palestina sendiri. "Mereka telah meletakkan sesuatu di wilayah itu untuk mencegah operasi yang dilakukan oleh pasukan kami," kata Meir Kifli, seorang pejabat Israel.
Warga Palestina tentu saja marah dengan pernyataan Israel itu. Juru bicara pemerintahan Hamas, Ghazi Hamad mengatakan, Israel sedang berusaha ‘melepaskan diri dari beban tanggung jawab.’
"Saksi-saksi mata dan bukti-bukti membuktikan bahwa pembantaian itu terjadi akibat misil-misil Israel," kata Hamad.
Atas insiden di tepi pantai itu, Sekjen PBB Kofi Annan menyerukan agar dilakukan penyelidikan oleh tim independen. (ln/aljz)