Eramuslim – Presiden Zionis-Israel Reuven Rivlin mengklaim Jalur Gaza sudah di ambang kehancuran dan akan segera runtuh akibat blokade yang diberlakukan negaranya selama sepuluh tahun lebih. Rivlin bahkan sesumbar hanya negaranya yang bisa menolong Gaza.
”Waktu akan mendekati ketika infrastruktur di Gaza segera runtuh, membuat banyak warga sipil dalam kesulitan, tanpa kondisi sanitasi, terkena polusi, air kotor dan epidemi,” ujar Rivlin saat melakukan tur ke wilayah perbatasan antara Tanah Palestina yang dijajahnya dengan Jalur Gaza pada hari Minggu (21/01) kemarin.
Rivlin mengklaim, ”Israel adalah satu-satunya di wilayah itu, apapun situasinya, dapat mentransfer kebutuhan pokok kepada penduduk Gaza sehingga mereka dapat menopang jiwa dan pikiran,” dikutip Haaretz, Senin (22/1).
Menurut Rivlin, klaim tidak berlebihan karena bantuan dari sumber lain memiliki waktu yang sulit mencapai Gaza. Tapi, kesulitan itu juga disebabkan oleh Zionis-Israel yang telah berulang kali menghentikan pengiriman dan misi kemanusiaan yang didanai para pendonor.
Tel Aviv bahkan pernah menggunakan kekuatan militer untuk menghentikan pengiriman bantuan kemanusiaan dari para pendonor ke Gaza. Contoh, bantuan kemanusiaan yang dibawa para aktivis dengan kapal Mavi Marmara pada tahun 2010 diserang militer Zionis-Israel yang menewaskan sembilan aktivis.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyatakan, penjajah Zionis-Israel tetap menjadi penyebab utama penderitaan kemanusiaan Palestina di wilayah-wilayah pendudukan termasuk Jalur Gaza.
Perlu diketahu bahwa 97 persen air di Gaza tidak dapat diminum dan penduduk setempat terpaksa membayar enam kali biaya air biasa.
Kamar dagang dan industri Gaza baru-baru ini mengatakan bahwa tahun 2017 adalah tahun yang terburuk secara ekonomi akibat “tindakan penghukuman” yang dilakukan oleh Israel. Tingkat pengangguran di daerah kantong Jalur Gaza naik menjadi 46,6 persen pada kuartal ketiga 2017. (SN/Ram)