Syaikh Zuhair Al-Qaisi pemimpin senior dari Popular Resintance Committees (PRC) mengatakan pada Ahad kemarin bahwa kegigihan dari mantan pimpinan otoritas Palestina Mahmud Abbas dan kelompoknya di Ramallah yang pasukan keamanannya bekerja sama dengan Zionis Israel melawan para pejuang Palestina adalah alasan utama terjadinya peristiwa di Qalqilya.
Dalam siaran pers yang diterima PIC, Syaikh Qaisi menjelaskan bahwa pembunuhan para pejuang Palestina di Qalqilya adalah buah dari komitmen otoritas Palestina terhadap perjanjian Oslo dan rencana peta jalan yang menuntut penghapusan para pejuang Palestina dan perlindungan terhadap pasukan keamanan Israel.
Dia juga menegaskan bahwa peristiwa Qalqilya akan lebih mempersulit dan semakin memperdalam celah antar kelompok yang saling bersaing di Palestina dan ia melihat dialog nasional yang digelar telah semakin goyah dan rapuh.
Dalam konteks yang terkait, pejabat senior Hamas Salah al-Bardawil menyatakan penyesalannya pada hari Ahad kemarin, atas terjadinya gap yang lebih luas antara gerakan Hamas dan Gerakan Fatah setelah peristiwa Qalqilia.
Dia menambahkan bahwa aparat keamanan Palestina telah bekerja sama dengan mata-mata Israel di Ramallah dengan menggunakan Google Maps untuk menjadikan target baru lokasi yang akan di bom oleh militer Israel.
Pejabat resmi Hamas menegaskan bahwa penangkapan yang terjadi baru-baru ini di Gaza memang telah dijadwalkan untuk dilaksanakan, ditambahkan juga bahwa Hamas telah menemukan mata-mata yang terkait dengan pihak otoritas Palestina dan Fatah yang bekerja melayani Israel.(fq/pic)