Entah di mana dan siapa sebenarnya Mesir. Rabu (28/4) kemarin dilaporkan, bahwa pasukan keamanan Mesir telah meledakan sebuah terowongan yang biasa digunakan sebagai jalan masuk ke Gaza.
Menurut polisi Palestina, dalam insiden itu, empat orang warga Palestina dari Jalur Gaza tewas, dan tiga orang lainnya terluka.
Di bawah tekanan dari Israel, warga Gaza hidup di bawah pengepungan Israel dalam waktu yang lama. Di sisi lain Mesir bersikeras untuk tidak membuka perbatasan Gaza, yang jika dilakukan, niscaya akan membuat Gaza kembali bernafas.
Langkah Mesir ini sudah dikutuk oleh umat Islam di seluruh dunia, karena Mesir adalah negeri Arab dengan mayoritas orang Islam. Tidak heran jika akhirnya warga Gaza menggali terowongan bawah tanah dan mempertaruhkan hidup mereka.
Ketiga orang yang selamat namun cedera langsung dibawa ke rumah sakit di Rafah, sebuah kota Palestina di perbatasan Mesir. Mesir, sekarang membangun tembok bawah tanah di sepanjang perbatasan, untuk menutup terowongan dari dan menuju Gaza.
Banyak orang Mesir bersimpati terhadap Palestina dan Hamas yang memerintah Gaza.
Ekonomi warga Gaza sekarang ini tergantung pada terowongan, yang semakin banyak diserang oleh pasukan Israel dan Mesir. Puluhan telah tewas selama beberapa bulan terakhir. (sa/wb)