Polisi Israel menyerbu sebuah plaza di dekat Masjid Al-Aqsa di Yerusalem pada hari Ahad kemarin (28/2) sebagai tanggapan atas pelemparan batu yang dilakukan oleh demonstran Palestina, kata juru bicara polisi Israel.
Belum ada laporan jatuhnya korban jiwa dalam bentrokan tersebut yang berlangsung di situs sensitif, situs Islam tersuci di Yerusalem, yang juga dihormati oleh orang Yahudi.
Shmuel Ben-Ruby juru bicara kepolisian Israel mengatakan polisi memasuki kompleks Al-Aqsha ketika sekitar 20 orang Palestina melemparkan batu, namun para pengunjuk rasa dengan cepat berlindung di dalam masjid.
Polisi Israel tidak biasanya memasuki area tersebut, selain sebagai respons terhadap insiden yang terjadi. Namun polisi tidak memasuki masjid.
Salah satu pengunjuk rasa ditangkap karena melemparkan batu ke arah polisi, Ben-Ruby menambahkan.
Adnan al-Husseini, seorang pejabat Palestina yang bertanggung jawab atas Yerusalem, mengatakan para pemuda Palestina telah menghabiskan malam di masjid Al-Aqsha berjaga-jaga terkait adanya ancaman dari kelompok garis keras Yahudi yang mengancam untuk masuk ke dalam masjid Al-Aqsha.
Situs suci komplek masjid Al-Aqsga telah sering menjadi flashpoint kekerasan dalam konflik Palestina-Israel.
Ketegangan meningkat di Yerusalem dan wilayah Palestina yang diduduki Israel terkait perundingan damai yang terhenti yang belum diselenggarakan sejak sebelum perang Gaza pada bulan Desember 2008 lalu.
Pada hari Jumat, harian Haaretz melaporkan bahwa Israel telah memberi lampu hijau untuk pembangunan 600 rumah baru bagi pemukiman Yahudi di Yerusalem timur yang di duduki. (fq/aby)