Polisi Israel dan warga Palestina bentrok di Yerusalem di dekat pelataran Masjid Al-Aqsha pada hari Jumat kemarin (5/3) dan sekitar 30 orang terluka akibat bentrokan terseut, kata sumber polisi Israel dan pekerja medis Palestina.
Polisi Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsha, setelah pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah polisi setelah sholat Jumat, kata sumber kepolisian dan saksi mata.
Polisi menembakkan gas air mata dan melemparkan granat asap dalam upaya untuk membubarkan para pengunjuk rasa.
Pekerja medis Palestina mengatakan paling sedikit 30 orang Palestina mengalami luka-luka oleh tembakan gas air mata dan peluru karet, satu orang warga Palestina mengalami luka serius. Sekitar puluhan perwira polisi juga terluka ringan dalam bentrokan tersebut, kata juru bicara polisi.
Setelah bentrokan, Presiden Palestina Mahmud Abbas mengecam tindakan Israel karena mencoba menghalangi upaya-upaya untuk memulai kembali perundingan damai.
Juru bicara kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeina menyatakan bahwa "eskalasi kekerasan Israel di Yerusalem dan di tempat lain di Tepi Barat yang bertujuan untuk menyabotase upaya Amerika untuk kembali meluncurkan program perundingan damai Israel-Palestina."
Dalam kekerasan hari Jumat kemarin, polisi menyerbu kearah komplek masjid Al-Aqsha setelah sholat Jumat ketika para demonstran mulai melemparkan batu dari atas dinding pemisah kompleks masjid.
"Petugas kami memasuki kompleks setelah terjadi lemparan batu-batu yang dilemparkan kepada jemaah Yahudi di Tembok Barat, di bawah kompleks masjid," kata juru bicara polisi Yerusalem Shmulik Ben Ruby kepada AFP.(fq/aby)