Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniyah mendesak AS untuk menunjukkan sikap moralnya terhadap penderitaan rakyat Palestina dan meminta Menlu AS, Condoleezza Rice menghentikan serangan Israel ke Jalur Gaza.
Haniyah mengungkapkan, situasi di Jalur Gaza merupakan bencana kemanusiaan yang nyata. Ia menyeru AS agar menahan agresi Israel dan menghentikannya.
"Apa yang Kami minta pada pemerintah AS adalah menentukan sikap moralnya terhadap bangsa Palestina dan penderitaan rakyat Palestina serta menunjukkan tanggung jawabnya sebagai negara superpower di dunia ini," ujar Haniyah seperti dikutip Associated Press, Selasa (25/7).
Israel terus menggempur wilayah Palestina lewat udara sepanjang Senin kemarin, menghancurkan gedung-gedung di Rafah dan kota Gaza. Dalam serangan Senin malam, misil-misil dari pesawat tempur Israel menghancurkan gedung berlantai empat di Shajaiya, melukai empat warga sipil. Militer Israel menyatakan, gedung itu digunakan kelompok pejuang Jihad Islam untuk menyembunyikan persenjataanya.
Selasa dinihari tadi, pesawat-pesawat tempur Israel membom dua rumah di kota Rafah, selatan Gaza, setelah sebelumnya mengeluarkan peringatan evakuasi pada pemilik rumah. Petugas medis mengungkapkan, tujuh orang luka dalam aksi serangan itu.
Tak berapa lama, senjata-senjata artileri Israel juga menghantam kota Beit Lahiya, menewaskan enam warga sipil Palestina, tiga di antaranya anak-anak.
Sementara itu, Menlu AS Condoleezza Rice dalam kunjungannya ke Israel dan Libanon, tetap menolak melakukan pembicaraan dengan Hamas. Dan hanya mau menemui Presiden Palestina Mahmud Abbas.
Warga Palestina, termasuk Hamas rencananya akan menggelar aksi mogok dan aksi ‘Hari Kemarahan’ untuk memprotes kunjungan Rice.
Kordinator aksi, Umar Assaf mengatakan,"Rice bertanggung jawab atas pembunuhan anak-anak di Libanon dan Gaza. Dia, pemerintahnya dan kebijakannya, tidak mendapat tempat di sini," tegas Assaf. (ln/aljz)