Sejumlah informasi dari Ghaza, Senin (7/8) beredar soal upaya pembunuhan yang dilakukan Zionis Israel terhadap Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyah. Upaya pembunuhan itu dilakukan melalui pemberian serbuk racun, seperti dilansir Ikhwanonline.
Beberapa sumber Palestina menyebutkan, lima orang pegawai di kantor Perdana Menteri Palestina di Ramallah terkena sakit cukup parah, dan berulangkali muntah dan jatuh pingsan akibat menghirup serbuk racun tersebut. Serbuk racun itu, ada di dalam salah satu kado yang ditujukan kepada PM Palestina Ismail Haniyah. Para korban itu semuanya segera dilarikan ke rumah sakit.
Pemberitaan di Palestina juga menyebutkan ada seorang pegawai kantor PM Palestina yang pertama kali membuka semacam kado untuk Ismail Haniyah. Di dalam kotak tersebut, ia melihat sejumlah sapu tangan dan serbuk putih. Ia dan sejumlah pegawai yang ada di sekitarnya segera menghirup bau yang berasal dari serbuk tersebut dan mengalami pusing hingga jatuh pingsan.
Ismail Haniyah yang tetap bertahan tinggal di Ghaza bersama rakyat Palestina menghadapi berbagai serangan ‘gila’ Zionis Israel, memang menjadi target pembunuhan yang sudah ditetapkan oleh Zionis Israel. Beberapa waktu lalu, pesawat tempur Israel membombardir kantornya. Namun ia selamat karena sedang tidak berada di lokasi. “Ini adalah pesan ancaman bagi PM Palestina yang disampaikan oleh Zionis Israel, bahwa Haniyah merupakan target pembunuhan mereka sebagaimana diterapkan ke seluruh kader Hamas lainnya,” demikian pandangan seorang pengamat yang dilansir Ikhwanonline.
Zionis Israel mempunyai track record pembunuhan keji terhadap sejumlah pemimpin Hamas. Kepala Biro Politik Hamas, Khaled Mishal, pernah mengalami upaya pembunuhan di Jordania saat ia disemprot oleh zat racun. Namun upaya ini gagal hingga membawa keuntungan bagi Hamas dengan dibebaskannya Syaikh Ahmad Yasin dari penjara Israel. Syaikh Ahmad Yasin sendiri, yang menjadi tokoh spiritual gerakan Intifadhah Palestina, akhirnya menjadi sasaran bom jet tempur Israel saat usai melakukan shalat subuh beberapa waktu silam. (na-str/ikhol)