Petinggi Fatah: Aksi Intifadhah Hanya Menimbulkan Bencana

Beginilah kalau mental pecundang telah melekat di dalam jiwa seseorang, ia tidak akan malu-malu menyatakan ‘ketakutannya’ untuk mengangkat senjata melawan Israel. Dan hal ini menjadi bukti bahwa Fatah memang tidak ‘cocok’ dengan metode perlawanan bersenjata menentang Israel.

Taysir Nasrallah, salah seorang pemimpin Fatah, mengecam seruan untuk memicu terjadinya intifadhah ketiga, atas pelanggaran yang dilakukan Israel di wilayah pendudukan Yerusalem dan dibukanya reruntuhan sinagog di dekat Masjid al-Aqsha.

Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan pers pada hari Selasa kemarin (16/3) bahwa dia menentang aksi intifadhah bersenjata melawan pendudukan Israel, ia menambahkan bahwa aksi intifadhah bersenjata di masa lalu yang digunakan untuk melawan "gudang" senjata militer terbesar di wilayah Timur Tengan (Israel), hasilnya hanyalah bencana bagi rakyat Palestina".

Namun, warga Palestina di jalanan Jalur Gaza dan di Betlehem pada hari Selasa kemarin melakukan aksi demonstrasi dalam rangka solidaritas terhadap saudara-saudara mereka di wilayah pendudukan Yerusalem, yang aksi tersebut kemudian menjadi demonstrasi kemarahan untuk memprotes pelanggaran Israel terhadap tempat-tempat suci Islam di kota suci.

Sumber-sumber lokal di Betlehem mengatakan bahwa para pelajar berbaris di jalan-jalan kota memprotes reruntuhan Sinagog yang dibuka di dekat Masjid Aqsha, laporan menambahkan bahwa sejumlah besar milisi Abbas dikerahkan untuk mencegah bentrokan antara para pelajar dengan tentara Israel.

Di Jalur Gaza, ribuan pelajar universitas dan sekolah berbaris melakukan aksi demonstrasi di jalan-jalan pada Selasa kemarin sebagai aksi protes atas pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap tempat-tempat suci umat Islam.

Ribuan warga menuju ke dewan legislatif Palestina meneriakkan slogan-slogan kemarahan mereka terhadap pelanggaran Israel tersebut.(fq/pic)