Tak peduli Muslim Gaza sedang menjalankan ibadah puasa di bulan suci, pesawat-pesawat tempur Zionis Israel kembali memuntahkan misil-misilnya, kali ini ke selatan kota Rafah. Agresi Zionis itu menyebabkan empat warga Palestina gugur syahid dan enam orang lainnya luka-luka.
Para korban sedang berada dalam sebuah terowongan bawah tanah saat Zionis Israel menggempur mereka. Militer Israel menyatakan, serangan udara itu merupakan aksi balasan atas tembakan mortir dari wilayah Gaza ke Israel. Padahal tembakan mortir dari Gaza itu adalah reaksi atas tindakan tentara Zionis Israel yang membunuh seorang warga Palestina dan melukai satu warga lainnya di kota Beit Lahiya, utara Gaza.
Tentara Zionis yang memang sudah fobia terhadap para pejuang Palestina di Gaza beralasan bahwa mereka menembak karena melihat warga Palestina itu mendekati mereka. Namun, menurut sejumlah saksi mata, warga Palestina yang menjadi korban penembakan adalah warga biasa dan bukan anggota faksi pejuang di Palestina.
Militer Israel mengklaim, setelah insiden penembakan itu, tiga buah mortir ditembakkan dari Gaza ke wilayah Israel yang menyebabkan satu orang tentara Zionis mengalami luka ringan. Tembakan mortir itulah yang dijadikan alasan militer Zionis untuk melakukan agresi brutalnya ke Rafah hari ini. Agresi ini merupakan pelanggaran yang kesekian kalinya yang dilakukan Israel terhadap kesepakatan gencatan senjata dengan pejuang Palestina pasca serangan keji ke Israel selama 23 hari ke Gaza bulan Desember tahun 2008 lalu. (ln/prtv)