Sebuah media Israel mengungkapkan bahwa penghalang terbesar dalam perundingan damai Palestina-Israel yang dimotori oleh Amerika, adalah permasalah batas wilayah Palestina menurut tahun 1976 yang diminta oleh pemerintahan Abu Mazin.
Menurut surat kabar Yediot Ahronot, perunding pemerintah Israel menungkapkan bahwa “permasalahan dinding pemisah yang terletak sebanyka 85 % di wilayah Palestina dan mengisolasi sebanyak 9,4% dari wilayah Palestina termasuk Yerusalem Timur, akan menjadi titik awal pembicaraan perundingan damai.”
Sumber tersebut mengatakan bahwa pemerintah Israel akan tetap mempertahankan beberapa pemukiman terpencil di Tepi Barat yang telah diduduki Israel seperti Betel, dan Psagot dan Nokdim. Sementara itu pemerintah Israel yang kini dipimpin oleh Benjamin Netanyahu belum mau mengkonfirmasi mengenai informasi ini.
Menteri Luar Negeri John Kerry sampai ke ibukota Tel Aviv pada Selasa malam waktu Israel, Kerry dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas secara terpisah pada hari Rabu (06/11) kemarin.
Pihak Palestina telah mengungkapkan bahwa akan meneruskan perundingan damai atas dasar perbatasan tahun 1967 sebelum pendudukan Israel baik Yerusalem Timur dan Tepi Barat dan Jalur Gaza .
Sebuah sumber Palestina yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada AFP bahwa “pihak Israel bersikeras mempertahankan kehadiran militer di Lembah Yordan dan menuntut bahwa pertukaran wilayah berdasarkan kebutuhan keamanannya.” (Shorouk/lndk)