Hamas dan Fatah sepakat untuk mengakhiri pertikaian dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang selama ini membuat mereka saling berseberangan, terutama masalah tahanan politik. Keduabelah pihak menyatakan bersedia membebaskan tahanan politik masing-masing. Kesepakatan itu tercapai dalam putaran ketiga negoasisi damai antara Hamas dan Fatah di Kairo, Mesir hari Rabu kemarin.
Baik Hamas maupun Fatah mengungkapkan bahwa ada indikasi positif dari hasil pembicaraan mereka di Kairo, bagi terlaksananya dialog internal dengan semua faksi di Palestina yang dijadwalkan berlangsung hari ini, Kamis (26/2).
Ketua faksi Fatah di parlemen, Azzam Al-Ahmad dan pimpinan senior Hamas, Mahmoud Al-Zahar dalam keterangan pers bersama mengatakan bahwa Hamas dan Fatah sepakat untuk mengakhiri kampanye untuk saling menjatuhkan satu sama lain.
Al Ahmad menambahkan bahwa Fatah ingin menyelesaikan masalah tahanan politik dan menghentikan aksi-aksi kekerasan di Tepi Barat maupun Jalur Gaza untuk mewujudkan persatuan nasional di Palestina.
Dalam pertemuan di Kairo, Fatah diwakili oleh Ahmad Qurea’ dan Hamas diwakili oleh anggota biro politiknya, Mousa Abu Marzuq. Pertemuan yang difasilitasi oleh Kepala Intelejen Mesir, Omar Suleiman ini khusus membahas tentang pembebasan tahanan politik dan upaya penghentikan kampanye hitam antara Hamas dan Fatah.
Sebelum pertemuan, Otoritas Palestina pimpinan Mahmud Abbas membebaskan 42 anggota Hamas di Tepi yang selama ini ditahan pasukan keamanan Abbas. Otoritas Palestina berjanji akan membebaskan anggota Hamas lainnya dalam waktu dekat ini. Hamas menilai positif sikap Abbas, namun menyatakan pembebasan itu belum cukup. (ln/imemc)