Rejim Zionis Israel terus mengerahkan pasukannya untuk menggelar operasi militer ke wilayah Ghaza. Kamis (7/2) dinihari, pasukan darat Zionis didukung dengan pesawat-pesawat tempurnya terlibat baku tembak dengan para pejuang Palestina di Ghaza.
Pertempuran terjadi ketika tank-tank Israel bergerak maju sekitar seratus meter dari wilayah Ghaza. Sejumlah saksi mata mengatakan, tank-tank dan buldoser-buldoser Israel menggilas pagar perbatasan agar bisa masuk ke Jalur Ghaza.
Dalam pertempuran yang tidak imbang itu, lima pejuang Hamas syahid. Menurut keterangan Hamas, tiga pejuangnya gugur terkena misil dan dua lainnya, yang merupakan komandan lapangan Hamas gugur terkena tembakan peluru Zionis
Kelompok pejuang Jihad Islam juga melaporkan bahwa seorang anggotanya gugur dalam pertempuran tersebut, dan korban lainnya adalah seorang warga sipil yang berprofesi sebagai guru.
Guru tersebut gugur ketika misil dari darat ke darat milik pasukan Zionis menghantam sebuah sekolah pertanian di utara kota Beit Hanoun. Dalam insiden itu, dua staff sekolah mengalami luka-luka.
Pasukan Zionis Israel melakukan serangan berkala ke Jalur Ghaza dengan dalih untuk menghentikan tembakan roket para pejuang Palestina ke wilayah Israel. Rabu kemarin, pejuang Hamas berhasil menembakan satu roketnya ke desa Kibbutz Beeri sekitar enam kilometer dari perbatasan.
Setelah insiden tersebut, malam harinya pesawat-pesawat pembunuh milik Zionis Israel melululantakkan sebuah pabrik logam di Ghaza Tengah. Hamas menyatakan, tidak ada korban dalam insiden tersebut. (ln/aljz)