Israel kembali menggelar operasi militer ke Jalur Ghaza, yang disambut dengan perlawanan dari para pejuang Palestina.Baku tembak pun tak terhindari, Israel harus kehilangan seorang seorang tentaranya dan dua tentara Zionis lainnya luka-luka.
Militer Israel membenarkan bahwa seorang tentara tewas dan dua tentara lainnya luka ringan dalam operasi militernya hari ini, Rabu (9/4) ke Jalur Ghaza. Mereka menyatakan, pasukannya terlibat baku tembak dengan para pejuang Palestina dan sebuah pesawat tempur mereka berhasil dua kali menghantam para pejuang Palestina yang mendekat ke perbatasan. Dalam operasi itu, militer Israel mengklaim menangkap 10 orang warga Palestina.
Sumber medis di Palestina mengungkapkan, seorang pejuang Palestina juga gugur dalam pertempuran tersebut. Jihad Islam dalam pernyataannya juga menyatakan satu orang pejuangnya mengalami luka berat.
Hari Selasa kemarin, Hamas mengancam akan menyerbu perbatasan Jalur Ghaza seperti yang terjadi di perbatasan Mesir pada bulan Januari lalu, untuk mengakhiri pengepungan yang dilakukan rejim Zionis Israel terhadap warga Ghaza.
"Semua pilihan terbuka untuk mengakhiri pengepungan. Saya harap, apa yang akan terjadi nanti lebih dahsyat daripada yang pernah terjadi sebelumnya, bukan hanya di perbatasan dengan Mesir, tapi juga di semua perbatasan lainnya, " tukas Khalil al-Hayya, salah seorang pimpinan senior Hamas.
Ia melanjutkan, "Kami menyerukan semua elemen untuk segera bergerak mengakhiri pengepungan dan mengingatkan bahwa jika pengepungan berlanjut, akan terjadi ‘ledakan’ yang tak terduga."
Sejak Hamas menguasai Jalur Ghaza bulan Juni 2007, rejim Zionis Israel menutup semua akses masuk dan keluar dari Ghaza. Israel juga mengurangi pasokan bahan bakar ke Ghaza, sehingga warga Ghaza mengalami krisis listrik, makanan, obat-obatan, layanan kesehatan dan air bersih. (ln/al-arby/presstv)