Untuk pertama kalinya sejak agresi militer Israel ke Gaza, Perdana Menteri dari pemerintahan de facto Palestina – Ismail Haniyah muncul dan berbicara di depan publik di Gaza Jumat kemarin.
Pada pernyataannya, ia menolak konspirasi penyelesaian dari tanah air alternatif , PM Palestina tersebut berkeras pada penyelesaian sebelumnya dengan pembentukan negara Palestina dan Yerusalem sebagai ibukotanya.
Pernyataan tersebut datang sewaktu perayaan pemberian perhargaan kehormatan kepada tim medis Yordania atas jasa-jasa selama mereka membantu tugas kemanusiaan di rumah sakit di Gaza.
Haniyah mengatakan bahwa kehadirannya untuk pertama kali pasca agresi militer Israel ke Gaza untuk menunjukkan kepeduliannya kepada Yordan dan para relawan yang dengan ikhlas meninggalkan rumah dan pekerjaan mereka untuk membantu rakyat Gaza.
Selama acara berlangsung, Haniyah menghadiahkan model dari kubah as-shakr dan Al-Quran sebagai hadiah dari pemerintahan de facto Palestina kepada raja Abdullah dari Yordania.(fq/mna)