Akses Erez Crossing terakhir kali ditutup Israel pada 5-13 September lalu. Sementara Karen Shalom telah mengalami penutupan selama sebulan yang berakhir pada 15 Agustus. Penutupan kedua akses lintas batas itu dilakukan Israel menyusul eskalasi yang terjadi di Jalur Gaza berkaitan dengan aksi bertajuk “Great March of Return” yang digelar sejak Maret lalu. Aksi itu menuntut Israel mengembalikan tanah yang direbut dan didudukinya pascaperang Arab-Israel tahun 1948 kepada para pengungsi Palestina.
Hingga saat ini aksi-aksi sporadis masih dilakukan warga Palestina di Jalur Gaza. Kendati demikian jumlah korban tewas terus meningkat. Sejak Great March of Return digelar, terdapat lebih dari 185 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, yang tewas akibat serangan pasukan keamanan Israel.
Gaza telah diblokade Israel selama lebih dari 10 tahun. Akibat blokade itu, Gaza menjadi salah satu wilayah yang mengalami krisis kemanusiaan terburuk di dunia. (rol)