Eramuslim – Kamis sore 6 Juli 2017, pasukan Zionis Israel mengakhiri latihan militer luas sebagai simulasi sekenario agresi dan operasi militer darat ke Jalur Gaza di masa mendatang.
Latihan kali ini diikuti oleh ribuan pasukan Israel dari komando infantry yang digelar di dataran tinggi Golan Suriah selama sepekan dengan manuver-manuver militer dan pertempuran, tulis surat kabar Yediot Aharonot dalam pemberitaannya hari Jumat (7/07).
Latihan kali ini merupakan simulasi operasi militer darat di Jalur Gaza dan dipimpin langsung oleh Panglima Perang Israel Gadi Eskanazi dengan menerapkan sejumlah sekanario perang, offensif, merangsek masuk ke pendalam Jalur Gaza, mirip Operasi Tebing Cadas di tahun 2014.
Ini dilakukan sebagai rangkaian dari sejumlah maneuver serupa untuk meningkat kekuatan militer Zionis Israel menyusul memanasnya situasi di timur Jalur Gaza, dan sejumlah indikator peringatan akan meletusnya situasi Jalur Gaza karena blokade.
Para pakar menyatakan, kawasan Jalur Gaza akan memanas dan terlibat konfrontasi untuk keempat kalinya antara perlawanan Palestina dan Israel menyusul makin kerasnya situasi di Jalur Gaza akibat blokade.
Bahkan menurut pakar Rusia di Timur Tengah, Andre Antonicov di koran Ezfiesta bahwa Israel dan Jalur Gaza mengarah kepada perang baru. “Hal itu dikarenakan krisis dan ketegangan di Jalur Gaza selama beberapa hari terakhir yang bisa mengancam konflik bersenjata baru,” tegasnya. (PIP/Ram)