Kelompok-kelompok pejuang Palestina di Ghaza bersatu. Mereka bersama mengeluarkan pernyataan keras terhadap kemungkinan serangan militer Zionis Israel atas wilayah Ghaza. Mereka juga tengah merancang pembuatan strategi ‘satu ruang’ yang menghimpun kekuatan operasi militer mereka dari lintas organisasi perlawanan.
Batalyon Al-Qassam
Sayap militer Hamas mengeluarkan pernyataan sejak hari Kamis (13/9), “Kami telah mengintruksikan seluruh kekuatan Al-Qassam untuk melakukan mobilisasi perang untuk melakukan operasi pembelaan terhadap Ghaza, bila Israel menginjakkan kakinya di wilayah Ghaza. ”
Al-Qassam menenangkan publik Palestina bahwa pihaknya siap menghadapi Israel dan memberi pelajaran baru yang sangat keras bagi penjajah. “Satu detikpun takkan terlewat untuk membela tanah kami dan keluarg kami, ” tandas Al-Qassam.
“Bersiaplah untuk memasuki fase jihad yang mulia. Penjajah akan membayar mahal seragan mereka. Dan kami tidak akan kikir untuk menyumbangkan darah, ruh dan pengorbanan apapun demi agama, tanah air dan masalah kami dengan keadilan. ”
Unit Shalahuddin Al-Ayyubi
Jubir Unit Shalahuddin, sayap militer Dewan Perlawanan Rakyat, Abu Mujahid mengatakan bahwa pasukan Israel akan melakukan intensitas pembunuhan lewat serangan udara dan darat untuk membunuh rakyat Palestina dan para tokohnya, untuk meredam serangan rudal yang belakangan jatuh ke berbagai tempat di Israel.
Kepada harian Palestina, ia mengatakan, “Serangan rudal takkan berhenti dalam kondisi apapun. Rudal dan misil itu akan terus diluncurkan ke berbagai sasaran penjajah. ”
Ia menegaskan pula keinginannya terhadap penyatuan aksi seluruh elemen perlawanan Palestina di Ghaza. “Kami sudah berulangkali meminta agar segera membentuk posko perlawanan bersama agar serangan bisa lebih efektif memukul musuh, ” tandasnya.
Saraya Al-Quds (Ekspedisi Militer Al-Quds)
Abu Hamzah, jubir Saraya Al-Quds yang merupakan sayap militer Jihad Islami, mengatakan, “Meskipun penjajah Zionis Israel mengerahkan semua kemampuannya, tapi itu tidak akan berhasil menyimpangkan pejuang Palestina dari jalan perjuangan kemerdekaan. ”
Menurutnya, ancaman Israel untuk menyerang Ghaza akan gagal, baik berupa pembunuhan atau membagi Ghaza menjadi tiga daerah. “Kami tegaskan bahwa akan ada lagi rudal yang jatuh untuk Zakem (sebuah pangkalan militer Israel yang beberapa waktu lalu terkena rudal dari Saraya Al-Quds). Ia menegaskan seluruh pasukannya telah siap melakukan aksi di seluruh sudut Ghaza.
“Aksi serangan bom syahid adalah juga pilihan lain dalam perjuangan kami, ” tandasnya.
Kata-ib Al-Aqsha (Batalyon Al-Aqsha)
Abu Fadi, jubir Kata-ib Al-Aqsha, memandang Israel takkan bisa menguasai Ghaza secara keseluruhan. “Seandainya ingin melakukan operasi militer, Israel hanya akan bisa melakukan serangan udara ke sejumlah lokasi pos polisi, atau membunuh tokoh pimpinan Hamas, Saraya Al-Quds, atau Unit Shalahuddin.
“Target utama Israel menyerang Ghaza adalah menghentikan serangan rudal, dan itu takkan bisa berhasil, ” ujarnya. (na-str/pic)