Long march yang akan diikuti akan dimulai dari di Libanon, dan akan menuju perbatasan dengan Palestina yang masih diduduki oleh Israel. Peringatan hari "Nakba" (bencana) pada 15 Mei ini,telah diumumkan kepada kantor-kantor berita di Lebanon. Pengumuman itu disampaikan oleh perwakilan Hamas dan perwakilan Ali Baraka di bawah koordinator Hani Suleiman.
Long march yang diadakan oleh organisasi Lebanon dan Palestina, adalah bertepatan dengan pawai bangsa Arab serupa, yang dirancang untuk menuntut dibukanya blokade Israel, terhadap rakyat Palestina yang telah dirampas airnya.
Long marches itu bertepatan dengan hari Nakba untuk "mengkonfirmasi hak semua warga Palestina untuk kembali ke tanah mereka, dan harta dari mana mereka secara paksa diusir kembali pada tahun 1948," kata ketua komite persiapan Khalid Zeidan dalam sebuah pernyataan.
Sejak berdirinya negara Zionis-Israel yang merampas tanah air rakyat Palestina, di mana jutaan warga Palestina, yang terusir dari tanah mereka, dan hidup dengan diaspora. Warga Palestina yang ada diluar negeri itu, mereka menuntut hak untuk kembali ke tanah air mereka, yang sekarang dirampas dan diduduki oleh Israel.
Para pemimpin Palestina mengulangi lagi hak bagi rakyat Palestina untuk menggunakan semua bentuk perlawanan untuk membebaskan Palestina.
"Ide aksi melakukan long march adalah ide bagus dalam metode dan waktu, terutama setelah keputusan yang dibuat oleh Israel melarang penggunaan istilah ‘Nakba’," kata kepala wartawan Mohammed al-Baalabaki.
Sementara itu, Gubernur Sinai Utara di Mesir Abdul-Wahhab Mabrouk telah mengumumkan bahwa instansi terkait diarahkan untuk mendukung pawai menuju perbatasan Palestina pada hari yang sama dari Mesir.
Secara bersamaan, ratusan orang Mesir melakukan aksi demo yang menuntut penutupan kedutaan besar Israel di Kairo menuntut pengusiran duta besar Israel dan persiapan untuk intifada ketiga 15 Mei.
Renungan intifada ketiga yang dipersiapkan oleh para aktivis Palestina dan aktivis Mesir.(mh/fic)