Aksi unjuk rasa menyambut kedatangan Menlu Israel Avigdor Lieberman dan Presiden Israel, Shimon Peres.Di Belanda, Lieberman diteriaki "penjahat perang". Sedangkan di Brazil, Peres diteriaki "Shimon Hitler."
Sejumlah aktivis Belanda pro-Palestina melakukan aksi protes di depan gedung parlemen Belanda bersamaan dengan kunjungan Menlu Israel ke Negeri Kincir Angin itu. Mereka meneriakkan slogan anti-Lieberman dan mendesak pemerintah Belanda untuk menangkap Lieberman karena telah melakukan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan terhadap rakyat Palestina.
Para pengunjuk rasa melambai-lambaikan bendera Palestina dan foto-foto para korban agresi Israel ke Jalur Gaza bulan Januari lalu. Mereka menyebut Lieberman sebagai "penjahat perang" dan "pembunuh anak-anak" Palestina. Mereka juga menyerukan boikot terhadap Israel.
Dalam petisi yang disampaikan pada Parlemen Belanda, aktivis pro-Palestina menyatakan menolak kehadiran Lieberman di Belanda karena tangan Lieberman berlumuran darah anak-anak Palestina. Mereka juga menyatakan bahwa Lieberman adalah anggota kelompok teroris "Haganah".
"Lieberman tinggal di pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat yang melanggar hukum internasional dan hak asasi manusia. Lieberman juga salah seorang yang mendorong terjadinya agresi Israel ke Gaza," kata para aktivis itu.
Sementara itu, di Brazil, puluhan orang melakukan aksi protes menolak kedatangan Presiden Israel Shimon Peres ke Negeri Samba itu. Mereka mengecam pemerintah Brazil yang telah membuka pintu bagi Peres yang mereka sebut sebagai pemimpin negara penjajah dan pembunuh anak-anak Palestina.
Dalam aksi protes di Sao Paolo, tempat Peres menghadiri sebuah acara di Brazil, para pengunjuk rasa meneriaki Peres dengan sebutan "Shimon Hetler". Mereka menyatakan akan menggelar aksi protes terhadap siapapun pejabat Israel yang datang ke negeri itu.
Di Brazil, Peres bertemu dengan bintang sepakbola dunia Ronaldo dan mengundangnya datang ke Israel. Ronaldo menyambut undang Peres dan mengatakan ia akan senang sekali jika bisa berkunjung lagi ke Israel. (ln/IMEMC/PIC)