Tawaran pembentukan negara konfederasi Palestina-Yordania sudah pernah muncul sebelumnya. Pejabat Israel sayap kanan mendukung tawaran yang dianggap sebagai salah satu cara menghindari pengakuan status penuh negara Palestina.
Selain itu, rencana penggabungan negara Palestina-Yordania juga bisa melepaskan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dari tanggung jawab untuk mengakui sedikitnya 3,5 juta warga Palestina di Tepi Barat, wilayah yang kini masih dikuasai Israel.
Dikutip AFP, Ramallah mengonfirmasi pertemuan Abbas dengan para aktivis itu, tapi tidak menjelaskan topik pembicaraan, termasuk mengenai tawaran AS tersebut.
Kantor Abbas menyatakan pertemuan dengan para aktivis itu berlangsung pada Minggu (2/9), termasuk sejumlah anggota Peace Now. Pertemuan itu juga dihadiri oleh dua pejabat parlemen Israel.(cnn)