Ladraa mengakui mendapat pengalaman berbeda selama di Palestina. Bahkan, terkadang Ladraa membuat tenda untuk tidur.
Saat malam, Ladraa mengonsumsi makanan kaleng atau makanan pemberian tuan rumah saat singgah dalam perjalanannya.
Dalam perjalannya, Ladraa juga menyempatkan diri untuk memberi kuliah mengenai kondisi di Palestina.
Di Praha, dirinya pernah ditahan karena diduga membawa bom oleh penjaga Duta Besar Zionis-Israel. Itu lantaran Ladraa memegang bendera Palestina dan mendorong troli.
Namun, akhirnya Ladraa dibebaskan setelah tim penjinak bom memastikan tidak ada unsur berbahaya saat memeriksa dirinya.
Meski demikian, penjaga Duta Besar Zionis-Israel tersebut memindai paspornya.
Ladraa mengkhawatirkan penjaga perbatasan tidak mengizinkan dirinya untuk memasuki Palestina.
“Rencana akan terus berlanjut dan perjalanan akan melewati Bulgaria, Turki, Suriah, Lebanon dan saya akan kembali melewati Suriah dan Yordania. Jika saya tidak bisa masuk Palestina, maka saya akan memberitakannya ke media,” tuturnya.
Ladraa pun mengunggah foto perjalanannya dalam akun Facebook dan Instagram sambil menulis tagar #walktopalestine.(kl/ts)