Pascaserangan brutal pasukan udara Israel di Ghaza, pekik persatuan nasional Palestina semakin keras. Pemerintahan Palestina menyatakan penjajah Israel telah melakukan rangkaian kejahatan yang berulangkali di Ghaza.
“Gembong kejahatan Israel yang dikepalai oleh Ehud Olmert dan Umar Peretz telah meningkatkan serangan kejinya terhadap rakyat Palestina dengan menciptakan suasana menenggelamkan Ghaza dalam genangan darah, serta menimbulkan rasa takut luar biasa di Ghaza.”
Pihak pemerintah, yang diwakili Dr. Ghazi Hamid mengatakan dalam keterangan pers yang bertajuk, “Pembantaian keji yang dilakukan tentara Israel”, menyebutkan, “Militer Israel melakukan pembantaian massal terhadap rakyat Palestina. Serangan ini berulang kali dilakukan dan mencoreng Israel yang memang telah diliputi kejahatan dan permusuhan, tidak ada obsesi Israel yang lain kecuali pembunuhan dan pembunuhan berapapun jumlah korbannya dan siapapun yang akan menjadi korbannya, anak-anak, wanita maupun mereka yang tengah melakukan wisata di tepi pantai atau di jalanan umum.
Dijelaskan pula soal serangan misil Israel di sejumlah tempat yang lokasinya berdekatan dengan rumah sakit dan jalanan ramai. Serangan seperti itu, menurut pemerintah Palestina merupakan indikator yang sangat jelas bahwa Israel ingin membunuh rakyat Palestina dengan cara apapun. Dalam hal ini, pemerintah Palestina yang dikepalai oleh kelompok Hamas mengkritisi sikap dunia internasional yang diam seribu bahasa terhadap serangan gila Israel yang diarahkan pada rakyat yang tak bersenjata. “PBB harusnya segera menempuh sejumlah langkah membentuk komisi investigasi internasional terkait ragam kekejian Israel, khususnya pembantaian massal yang dilakukan Israel di tepi pantai Ghaza beberapa hari lalu.”
Pemerintah Palestina kemudian menyerukan persatuan rakyat Palestina menghadapi kekejian Zionis Israel yang semakin tak kenal ampun. Disebutkan, “Persatuan harus dilakukan menghadapi gelombang kejahatan Israel ini. Semua rakyat Palestina harus bersatu menghadapi serangan besar ini.”
Pemerintah juga menganjurkan agar seluruh komponen Palestina meninggalkan dulu berbagai perbedaan dan perselisihan, dan mengarahkan semua potensi untuk menolak berbagai kekerasan yang dilancarkan Israel terhadap mereka. “Tak ada yang paling dibutuhkan saat ini melebihi persatuan barisan dan memperkuat kesatuan nasional untuk menghadapi serangan Israel yang tak pernah pandang bulu melakukan serangan terhadap rakyat Palestina.” (na-str/pic)