Kantor-kantor pos di Gaza kembali dipenuhi oleh pegawai negeri sipil Palestina yang ingin mengambil gajinya. Pemerintah Palestina pimpinan Hamas, untuk kedua kalinya membayarkan gaji pegawai negerinya yang selama tiga bulan tertunggak.
"Ini cuma suntikan untuk membuat kita tidur kemudian bangun dengan rasa sakit lagi," kata seorang pegawai negeri yang mengaku bernama Abu Abdullah. Ia adalah satu dari 90.000 pegawai negeri di Palestina yang ikut mengantri gaji.
Menurut Menteri Keuangan Palestina, Umar Abdul Razik, pemerintah menganggarkan 300 dollar untuk masing-masing pegawai negeri di Jalur Gaza, yang jumlah pendapatannya kurang dari 1.500 shekel atau sekitar 326 dollar.
"Besok atau lusa, kami akan membayar gaji pegawai negeri di Tepi Barat dengan jumlah yang sama," kata Abdul Razik dalam keterangan persnya di kota Ramallah, Tepi Barat.
Pemerintah Palestina membayarkan gaji pegawainya melalui bank pos milik pemerintah, karena bank-bank komersial di Palestina masih menolak untuk mengurus dana yang ditujukan bagi pemerintahan Hamas, karena takut dijatuhi sangsi oleh Amerika Serikat.
Abdul Razik menambahkan, dana sebesar 27 juta dollar yang diperuntukkan untuk membayar cicilan gaji pegawai negeri itu, dana tunai yang dikumpulkan dan dibawa oleh para pejabat Hamas serta menteri kabinetnya dari perbatasan Mesir sampai ke Gaza dalam beberapa pekan terakhir. (ln/aljz)