Pemerintah Palestina di wilayah Jalur Gaza mengutuk sikap pemerintah kudeta Mesir yang turut ikut melakukan blokade seperti pemerintah Israel, yang kini memperburuk krisis kemanusiaan dan energi di wilayah Jalur Gaza.
Dalam keterangannya kepada Al jazeera juru bicara pemerintah Gaza, Ihab Ghussein, mengatakan “kami medesak kepada Mesir untuk segera membuka pintu perlintasan Rafah yang telah ditutup selam 10 hari berturut-turut.”
Ihab Ghussein menambahkan, “penutupan lanjutan pintu perlintasan Rafah sama saja dengan keputusan untuk memperketat pengepungan dan memperburuk situasi kemanusiaan lagi di Jalur Gaza. Kami menyerukan kepada pihak berwenang Mesir untuk membuka kembali pintu perlintasan Rafah untuk penyaluran bahan kebutuhan pokok dan energy.”
Ihab Ghussein menjelaskan bahwa penutupan lanjutan dari pintu perlintasan Rafah dapat menyebabkan terkuncinya semua jalan masuk untuk masuknya semua bahan kebutuhan hidup warga Palestina di wilayah Jalur Gaza, menurutnya perlintasan Rafah merupakan satu-satunya pintu masuk rakyat Gaza dengan dunia luar setelah blokade penjajah Israel yang telah berlangsung 7 tahun lebih. (rassd/lndk)