Pihak berwenang Inggris menahan Sheikh Raed Salah, pemimpin Gerakan Islam di utara Israel, di sebuah hotel London, Rabu dini hari. Rencananya Sheikh Raed akan segera di deportasi dari negeri itu.
Salah ditangkap selama kunjungannya untuk berpartisipasi dalam konvensi untuk mendukung Palestina. Salah Raed melakukan serangkaian pertemuan selama beberapa hari terakhir, dan bersiap-siap untuk bertemu dengan koran-koran besar di Inggris, dan anggota kabinet di parlemen sedang membahas kejahatan pendudukan serta pelanggaran Israel, Rabu kemarin.
Sebelum penangkapan, Otoritas Inggris melancarkan kampanye media kontra yang menentang kunjungan Raed Salah, dan semuanya itu akibat tekanan dari pemerintah Israel, yang tidak suka kunjungan pemimpin Gerakan Islam itu ke Inggris.
Zahi Nujeidat, juru bicara Gerakan Islam di utara Israel itu, menyampaikan kepada koran Israel Haaretz Rabu, bahwa tidak ada penjelasan untuk penangkapan pemimpin Islam, tetapi dia yakin bahwa itu adalah sebagian besar disebabkan tekanan yang dilakukan lobi Zionis dan anggota komunitas Yahudi Inggris.
Raed Salah tinggal di Umm al-Fahm, sebuah kota Arab di Israel yang berbatasan dengan Jalur Hijau, dan menjabat sebagai walikota kota pada 1990-an. Ia ditangkap oleh pemerintah Israel pada tahun 2003 dukungan Hamas, dan membebaskannya dua tahun kemudian.
Salah sangat terlibat dalam kegiatan melawan penggalian al-Aqsha oleh Israel di dekat Temple Mount di Yerusalem. Ia juga mengambil bagian dalam armada Kebebasan 2010 ke Gaza, di mana ia berada di papan Marmara Mavi, kapal memimpin dalam konvoi, dan cedera pada 31 Mei 2010 di serangan Israel yang menewaskan 9 aktivis Turki. (mh/wb)