Front Islam-Kristen di Yerusalem akan menyusun sebuah kamus termasuk di dalamnya semua nama-nama situs-situs arkeologi dan jalan-jalan dari kota suci Yerusalem dalam bahasa Arab, kantor berita Palestina melaporkan hal tersebut Senin kemarin.
Kampanye tersebut datang setelah Yahudi Zionis Israel berencana akan menghapus semua nama-nama Arab dari papan-papan tanda yang ada Al-Quds Palestina.
Sekjen dari Front Islam-Kristen – Hassan Khatir mengumumkan proyek penyusunan kamus tersebut dalam sebuah konferensi pers di tepi barat kota Ramallah.
Israel akan mengganti semua tanda-tanda baik itu jalan, situs dan lainnya yang berbahasa Arab di wilayah Palestina yang dijajah sejak tahun 1948 dengan bahasa Ibrani, dalam upaya mereka menghapus identitas warga Palestina di wilayah ini.
Saat ini tanda-tanda jalan ditulis dalam bahasa Ibrani, Arab dan Inggris, dengan nama-nama kota dalam setiap bahasa. Jadi Yerusalem dikenal sebagai Al-Quds dalam bahasa Arab (bersama Yerushalaim naskah ditulis dalam bahasa Arab), Yerushalaim dalam Ibrani, Yerusalem dalam bahasa Inggris.
Dalam aturan baru ini, Kota suci hanya akan diidentifikasi sebagai Yerushalaim dalam tiga bahasa. Nazaret (Al-Nashr dalam bahasa Arab) akan diidentifikasi sebagai Natzrat dan Jaffa (Jaffa dalam bahasa Arab) hanya akan tertulis sebagai Jaffa.
Ini mencakup 2500 nama-nama kota dan desa.
Juru bicara dari umat Islam dan Kristen juga telah menyerukan kepada negara-negara Arab lainnya untuk memberikan nama pada jalan-jalan utama dan kota-kota mereka setelah jalan-jalan di yerusalem dan situs-situs arkeologi.
Israel mengganti nama asli berbahasa Arab setelah menjajah wilayah Palestina pada tahun 1948, sebagai gantinya mereka memberi nama dengan bahas Ibrani.
Israel telah bekerja keras selama beberapa tahun untuk melakukan "Yahudisasi" kota suci Yerusalem dan merubah identitas Islam yang ada disana.
Hal ini termasuk mengusir dan memaksa keluar warga Arab Palestina dari sana serta penghancuran secara sistematis rumah-rumah mereka.(fq/agencies)