Bukti-bukti kini semakin nyata bahwa dunia internasional benar-benar sudah kehilangan nurani. Pemantau internasional yang bertugas di gerbang perlintasan yang menghubungkan Jalur Gaza dengan Mesir di Rafah menyita dana sumbangan untuk Palestina yang datang dari dunia Islam. Padahal rakyat Palestina tengah berjuang melawan tragedi lapar. Tindakan pamantau internasional yang tidak bernurani ini langsung mendapat kecaman keras dari gerakan Hamas.
Dalam konferensi pers di kantor Palestinian Information Center, pejabat Hamas menyatakan bahwa dana yang dibawa ustadz Sami Abu Zuhri, juru bicara Hamas, sebesar 664.000 Euro telah dirampas oleh tim pemantau internasional yang ada di gerbang perlintasan Rafah. Padahal, menurut pejabat Hamas, dana itu akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok rakyat Palestina yang sedang mengalami kekurangan pangan dan obat-obatan akibat embargo Barat yang dimpimpin Amerika.
Dalam pernyataan khusus, Jumat (19/05), gerakan Hamas yang kini berkuasa di Palestina menegaskan bahwa dana tersebut sebagiannya dari sumbangan rakyat yang dikumpulkan pada kunjungan Sami Abu Zuhri di Qatar dan Suriah. “Kami Gerakan Hamas mengecam keras penyitaan dana ini dan meminta untuk dikembalikan,” tegas pernyataan Hamas.
Pejabat Hamas menegaskan bahwa di tengah-tengah embargo yang melilit rakyat Palestina, Hamas memang harus berusaha memasukkan dana-dana bantuan ini ke Palestina melalui jalan darat setelah berbagai upaya untuk mentransfer dana ke Palestina selalu menemui kegagalan.
“Apalagi rakyat kami sudah berada di ambang tragedi kemanusiaan dan kesehatan. Adalah hak pemerintah Palestina untuk memasukkan dana bantuan yang dikumpulkan oleh bangsa Arab dan dunia Islam ke Palestina. Apalagi tidak ada hukum internasional yang melarang sebuah negara memasukkan dana ke wilayahnya,” ungkapnya memberi alasan. (was/pic)